Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internet di Kazakhstan Putus, KBRI Nur-Sultan: Komunikasi Lewat SMS & Telepon

Kompas.com - 07/01/2022, 14:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

NUR-SULTAN, KOMPAS.com – Internet di Kazahkstan putus sejak Rabu (5/1/2022) waktu setempat.

Pemerintah Kazakhstan terpaksa mematikan layanan internet sejak saat itu dengan maksud bisa meredam aksi para pendemo yang memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak di berbagai kota.

Sayangnya, pemadaman internet itu berdampak pula pada kelancaran komunikasi yang terjalin di antara warga negara Indonesia (WNI) di negara Asia Tengah tersebut.

Baca juga: Rusia Kirim Pasukan Bantu Atasi Kerusuhan di Kazakhstan

Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur-Sultan, Rosidana M, bercerita jaringan internet di ibu kota Kazakhstan, Nur-Sultan sendiri tidak berjalan lancar beberapa hari terakhir.

Alhasil, proses komunikasi yang membutuhkan jaringan internet tidak bisa lagi dilakukan dengan leluasa.

“Internet saat ini memang tengah dibatasi. Kadang masih bisa berjalan, tapi waktunya tidak tentu. Jadi jalur komunikasi lewat WA (WhatsApp) dan media sosial lainnya masih bisa digunakan oleh para WNI, tapi mungkin akan mengalami delay,” kata dia saat dimintai informasi Kompas.com, Jumat (7/1/2022) siang.

Rosidana menyampaikan, KBRI Nur-Sultan terus berusaha membangun komunikasi dengan para WNI yang berada di Kazakhstan.

KBRI ingin memastikan seluruh WNI dalam kondisi aman di tengah Kazakhstan keadaan darutat.

Menurut dia, KBRI Nur-Sultan selama ini berupaya membangun komunikasi dengan berbagai cara.

Baca juga: Rusia Peringatkan Campur Tangan Asing di Kerusuhan Kazakhstan

Jika tidak berhasil memanfaatkan WA atau media sosial lainnya karena adanya pembatasan jaringan internet, KBRI masih dapat menggunakan pesan singkat (SMS) maupun telepon untuk berkomunikasi.

“Jaringan telepon dan SMS masih bekerja. Hotline (KBRI) tetap bisa dihubungi per telepon maupun SMS,” jelas dia.

Rosidana mengatakan hingga Jumat ini belum ada pemberitahuan terkait kapan jaringan internet di Kazakhstan akan dipulihkan.

Saat ditanya seputar dampak kerusuhan di Kazakhstan, menurut dia, sejumlah fasilitas umum yang pasti kini tampak tutup. Ini termasuk bank-bank, museum, dan perpustakaan.

Sementara, pusat perbelanjaan dan fasilitas kesehatan terpantau masih buka.

“Kalau KBRI masih ke kantor. Tapi memang untuk ASN setempat sudah diminta untuk WFH (work from home) dan sejumlah fasilitas umum harus tutup,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Fungsi Konsuler dan Perlindungan WNI KBRI Nur-Sultan, Sugeng, bersyukur berdasarkan informasi yang dikumpulkan KBRI, seluruh WNI di Kazakhstan dalam kondisi aman di tengah kerusuhan besar-besaran yang terjadi di negara Asia Tengah itu.

“Alhamdulillah teman-teman WNI di Kazakhstan aman,” kata dia.

Sugeng menyebut, sesuai catatan, terdapat 140 orang WNI di Kazakhstan dan 3 orang WNI di Tajikistan.

Baca juga: Kerusuhan di Kazakhstan, KBRI Nur-Sultan Pastikan 140 WNI Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com