Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur mengungkapkan keprihatinannya terhadap penangkapan tiga wanita warga negara Indonesia (WNI) di lokasi prostitusi dalam operasi yang dilakukan Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Astagfirullah, ada lagi WNI-nya, ya. Miris, masih saja warga kita jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) seperti ini," kata Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar saat dihubungi sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat.

Baca juga: Bencana Parah Banjir Malaysia Diperkirakan Timbulkan Kerugian hingga Rp 68,4 triliun

Yoshi pun menghimbau para WNI untuk memastikan dengan benar pekerjaan yang ditawarkan oleh agen.

Dia menyampaikan, jika ada keraguan, para WNI bisa bertanya kepada KBRI dan melaporkan apabila merasa menjadi korban TPPO.

Sebelumnya JIM menggerebek sebuah tempat prostitusi yang dikenal sebagai "Rumah Merah" di Jalan Silang, Kuala Lumpur, pada Rabu (5/1/2022) dan menahan tujuh orang warga negara asing.

Saat dilakukan penggerebekan, beberapa wanita dan pengunjung tempat itu disebut mencoba melarikan diri, tapi tidak berhasil karena sudah dikepung petugas.

"Penjaga (rumah itu) mengambil tindakan dengan mengunci pintu dari dalam untuk memblokade petugas masuk dan tidak memberi kerja sama untuk membuka pintu," kata Dirjen JIM Khairul Dzaimee.

Baca juga: Hanya dalam 10 Menit, Pria Ini Berhasil Selamatkan 700 Nyawa Saat Banjir Bandang di Malaysia

Petugas kemudian terpaksa membongkar dinding rumah tersebut agar bisa masuk ke dalam setelah upaya membuka dan mencongkel pintu besi yang dikunci dari dalam tidak berhasil.

Setelah berhasil masuk, petugas JIM menemukan rumah tersebut telah diubah secara ilegal dengan membangun kamar-kamar untuk melayani pelanggan dan juga lorong rahasia.

Sebanyak 11 orang telah diperiksa di lokasi.

Tujuh wanita di antaranya ditemukan bersembunyi di dalam kamar rahasia, tiga pelanggan bersembunyi di jalur rahasia, dan seorang penjaga lokasi didapati bersembunyi di dalam tangki air.

Petugas menahan tujuh warga negara asing yang terdiri dari tiga wanita WNI, dua wanita warga India, seorang pria warga Nepal yang menjadi penjaga lokasi dan seorang pria warga Myanmar yang menjadi pelanggan tempat tersebut.

Semuanya ditahan lantaran tidak memiliki dokumen identitas diri, melebihi masa tinggal, melanggar syarat izin tinggal, dan kesalahan lain yang melanggar aturan imigrasi.

Baca juga: Finalis MasterChef Ini Terancam Hukuman Mati karena Bunuh ART di Malaysia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

Global
Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Global
PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

Global
Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Global
Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Global
Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Global
AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

Global
Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Global
Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Global
Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Global
Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Global
Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

Global
Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com