Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandangan Pegunungan di Arab Saudi yang Diselimuti Salju sejak Tahun Baru

Kompas.com - 04/01/2022, 10:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Arab News

ARAB SAUDI, KOMPAS.com – Salju turun menyelimuti bukit-bukit atau pegunungan di wilayah Tabuk, Arab Saudi mulai Sabtu (1/1/2022) pagi waktu setempat.

Salju turun setelah terjadi penurunan suhu udara yang sangat drastis dalam semalaman di wilayah tersebut.

Diberitakan Arab News, Senin (3/1/2022), di musim dingin, pegunungan di barat laut Arab Saudi tersebut menjadi tujuan populer bagi orang-orang yang mencari kesenangan dengan salju.

Baca juga: Dulu Melarang Bioskop, Arab Saudi Kini Menggelar Festival Film Besar

Kali ini orang-orang pergi ke wilayah Tabuk dekat perbatasan Yordania itu tepat pada hari tahun baru untuk menemukan pasir gurun yang tertutup selimut salju putih.

Pegunungan Jabal Al-Lawz biasanya tertutup salju saat suhu udara turun drastis. Pada akhirnya, musim dingin dianggap sebagai waktu terindah sepanjang tahun di wilayah tersebut.

Faris Al-Harbi, seorang insinyur yang dulu tinggal di Tabuk, mengatakan kepada Arab News bahwa setiap tahun dirinya menanti hujan salju di Tabuk.

“Setiap tahun kami menunggu salju turun agar kami bisa pergi menikmati kabsa (hidangan tradisional Saudi) bibi kami yang dimasak di atas salju. Itu adalah salah satu ritual kami,” kata dia.

Arab Saudi selama ini memang dikenal dengan iklim gurun yang kering.

Tetapi, suhu bisa bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya karena bentang alamnya yang beragam yang mencakup gunung, pulau, gurun, gua, dan lembah.

Salju yang turun di daerah Tabuk, Arab SaudiSPA/ArabNews Salju yang turun di daerah Tabuk, Arab Saudi

Hujan salju di Arab Saudi bukan hanya terjadi di Tabuk

Salju di Arab Saudi biasanya turun bukan hanya di pegunungan di wilayah Tabuk.

Arab News melaporkan, salju seringkali turun juga di daerah pegunungan utara Turaif, Arar, dan Rafha.

Penduduk setempat dan pengunjung biasanya rela melakukan perjalanan dari berbagai bagian Kerajaan Arab Saudi untuk menikmati cuaca dingin yang sejuk dan melakukan aktivitas salju, seperti seluncur salju di sana.

Badr Al-Gbl, yang mengunjungi Tabuk selama musim dingin, mengatakan kehadiran salju di pegunungan di Tabuk menarik banyak penduduk atau wisatawan.

"Puncak gunung Tabuk menunjukkan salju setiap tahun, dan itu menarik perhatian semua penduduk dan pengunjung," kata dia kepada Arab News.

Baca juga: Covid Melonjak, Arab Saudi Kembali Terapkan Social Distancing di Masjidil Haram

Di barat daya Arab Saudi, di wilayah Asir juga terlihat sedikit salju.

Asir adalah "rumah" bagi pegunungan Soudah yang tertutup juniper, puncak tertinggi di Arab Saudi yang menjulang lebih dari 3.000 mdpl.

Sementara itu, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah mengeluarkan prakiraan badai petir disertai angin kencang dalam beberapa hari mendatang di Asir, Jazan, Al-Madinah, Hail, perbatasan utara dan Al-Jawf, dan wilayah Tabuk, di mana lebih banyak salju diperkirakan akan turun.

Pengunjung menikmati hujan salju yang turun di wilayah Tabuk, Arab Saudi, Sabtu (1/1/2022). Setiap tahun, hujan salju membawa turis dari seluruh Kerajaan Arab Saudi ke wilayah tersebut. Akibat pandemi Covid-19, mungkin akan ada lebih sedikit pengunjung yang datang ke wilayah Tabuk untuk melihat salju. Pengunjung menikmati hujan salju yang turun di wilayah Tabuk, Arab Saudi, Sabtu (1/1/2022). Setiap tahun, hujan salju membawa turis dari seluruh Kerajaan Arab Saudi ke wilayah tersebut. Akibat pandemi Covid-19, mungkin akan ada lebih sedikit pengunjung yang datang ke wilayah Tabuk untuk melihat salju.

Baca juga: Pembeli di Arab Saudi Mulai Wajib Scan QR Code untuk Masuk Mal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com