Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Presiden, PM Haiti Ariel Henry Juga Jadi Target Pembunuhan

Kompas.com - 04/01/2022, 08:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GONAIVES, KOMPAS.com - Perdana Menteri Haiti Ariel Henry dalam wawancara dengan AFP pada Senin (3/1/2022) mengatakan, dia menjadi sasaran upaya pembunuhan saat perayaan hari nasional akhir pekan lalu.

"Sebuah upaya dilakukan terhadap saya secara pribadi. Hidup saya berada di garis bidik," kata Henry, yang secara de facto menjalankan negara sejak pembunuhan terhadap presiden Jovenel Moise pada Juli.

Bentrokan antara polisi dan kelompok bersenjata pecah pada Sabtu (1/1/2022) saat perayaan resmi di kota Gonaives, sekitar 150 kilometer utara ibu kota Port-au-Prince, di mana deklarasi kemerdekaan Haiti ditandatangani lebih dari 200 tahun yang lalu.

Baca juga: Krisis Haiti Memburuk, Perdana Menteri Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden

Foto-foto yang diberikan kepada AFP oleh kantor Henry menunjukkan bekas tembakan peluru di kaca depan kendaraan lapis bajanya.

Peristiwa itu terjadi beberapa minggu setelah sekelompok warga dan anggota geng bersenjata di Gonaives dengan keras menyatakan penentangan mereka terhadap kunjungan Henry.

"Saya tahu saya mengambil risiko," kata Henry kepada AFP dalam wawancara telepon.

"Kita tidak bisa membiarkan bandit dari latar belakang apapun, didorong oleh kepentingan keuangan terendah, memeras negara," katanya.

Haiti sejak lama diganggu oleh kemiskinan, bencana alam, dan kekerasan geng. Negara di Karibia itu juga tanpa parlemen yang berfungsi, dengan peradilan yang lumpuh selama dua tahun.

Pembunuhan presiden Jovenel Moise enam bulan lalu di kediaman pribadinya semakin menguatkan krisis politik, sosial dan ekonomi yang mendalam di Haiti itu selama bertahun-tahun.

Beberapa warga Haiti, dua warga negara AS asal Haiti, dan sekitar 15 warga negara Kolombia dituduh mengambil bagian dalam pembunuhan dan dipenjarakan di Port-au-Prince sejak musim panas. Penyelidikan itu juga menunjukkan beberapa tanda kemajuan lebih lanjut.

Salah satu tersangka, yang ditangkap pada Oktober di Jamaika, akan dikembalikan ke Kolombia karena kurangnya bukti, kata media Jamaika, Sabtu (1/1/2022).

Baca juga: PM Haiti Menolak Diselidiki Soal Pembunuhan Presiden Moise, Sebut Panggilannya “Taktik Pengalihan”

Penculikan sehari-hari

Meningkatnya jangkauan geng kriminal di seluruh negeri merusak harapan untuk meningkatkan kondisi kehidupan warga Haiti biasa, yang menjadi korban penculikan setiap hari oleh kelompok-kelompok kejam.

Dua tahun setelah kepergian polisi PBB dari negara itu, perdana menteri bersikeras bahwa pasukan Haiti akan dapat memulihkan keamanan.

"Sejauh ini saya tidak pernah meminta pasukan asing," kata Henry kepada AFP, meskipun dia mengatakan masyarakat internasional harus mendukung polisi negara itu dalam pelatihan dan mungkin peralatan.

"Dengan orang-orang kami, dengan polisi, kita akan ke sana, kita harus ke sana," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com