Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Melarang Bioskop, Arab Saudi Kini Menggelar Festival Film Besar

Kompas.com - 02/01/2022, 18:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JEDDAH, KOMPAS.com - Kurang dari empat tahun setelah mencabut larangan bioskop, Arab Saudi menjadi tuan rumah festival film besar pertamanya mulai Senin (6/12/2021) karena melihat industri baru yang menguntungkan.

Rumah film dilarang beroperasi di Arab Saudi selama beberapa dekade hingga April 2018, tetapi selama 10 hari mulai 6 Desember 2021 para aktor dan sutradara menginjak karpet merah di Festival Film Internasional Laut Merah di Jeddah.

Festival ini dimulai sehari setelah Jeddah menjadi tuan rumah Grand Prix Formula One pertamanya, yang juga merupakan upaya untuk menggambarkan Arab Saudi dengan cara yang berbeda.

Baca juga: 700.000 Orang Hadiri Pesta Musik di Arab Saudi

Festival tersebut menampilkan 138 film panjang dan pendek dari 67 negara dalam lebih dari 30 bahasa.

Di antaranya adalah The Alleys yang disutradarai oleh Bassel Ghandour, dan film-film non-Arab termasuk Cyrano dan '83 karya Joe Wright, kisah tentang kemenangan India di Piala Dunia kriket tahun 1983.

Festival ini juga digelar untuk menghormati Haifaa Al Mansour, sutradara wanita Saudi pertama, yang menciptakan film Wadjda pada 2012, pemenang sejumlah penghargaan internasional.

Kebangkitan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pada 2017 berujung sejumlah reformasi.

"Pemikiran untuk menyelenggarakan festival film di Arab Saudi tidak terbayangkan lima tahun yang lalu," kata kritikus seni Mesir Mohamed Abdel Rahman dikutip dari AFP.

Festival ini juga membidik pasar yang berkembang untuk produksi dan konsumsi film di Arab Saudi.

Box office tahunan Arab Saudi diprediksi bisa mencapai 950 juta dollar AS (Rp 13,5 triliun) pada 2030, menurut laporan perusahaan akuntansi multinasional PwC.

Diperkirakan populasi Arab Saudi yang diperkirakan hampir 40 juta dapat menyerap hingga 2.600 layar bioskop.

Baca juga: Salip James Bond, Film Kisah Tentara China Kalahkan AS Puncaki Box Office Lokal

Film Arab Saudi bergerak di industri bawah tanah

Pergeseran sosial di Arab Saudi, negara Teluk yang konservatif, termasuk pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan dan mengizinkan konser campuran gender dan acara lainnya, bahkan ketika tindakan keras terhadap protes tetap dilakukan.

"Sebelum bioskop dibuka kembali pada 2018, industri ini bekerja di bawah tanah," kata sutradara Saudi Ahmed Al Mulla yang menyelenggarakan Festival Film Saudi tahunan di kota Dammam sejak 2008.

"Tidak ada kemampuan memfilmkan atau mendapatkan pembiayaan. Itu semua tergantung pada upaya individu."

Pengamat industri mengatakan, sektor film Arab Saudi masih kekurangan tenaga ahli serta investasi, tetapi beberapa proyek besar sekarang mulai menjadi kenyataan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com