Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Mangkrak Freedom Ship: Diklaim Lebih Besar dari Titanic, Muat 100 Ribu Orang

Kompas.com - 02/01/2022, 15:33 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Dirancang oleh insinyur Norman Nixon pada akhir tahun 90-an, Freedom Ship adalah proyek megaship atau kapal raksasa setinggi 25 lantai.

Punya panjang 1.371,6 meter, lebar 228 meter, dan tinggi 106,68 meter. Kapal itu itu dirancang untuk menyatukan komunitas internasional.

Ukuran kapal ini jelas lebih besar dari Titanic.

Rencananya akan mengelilingi dunia setiap tiga tahun, dan berlabuh di pelabuhan utama di seluruh dunia.

Baca juga: Radio, Penemuannya telah Selamatkan Penumpang dari Tenggelamnya Kapal Titanic

Dilansir laman Tomorrow City, kapal bisa menampung hingga 100.000 penumpang saat ditambatkan.

Ini termasuk 40.000 penumpang tetap, 20.000 anggota awak, 30.000 pengunjung harian, dan 10.000 wisatawan yang menginap di hotel yang dibangun di atas kapal.

Pembangunan kapal telah mengalami penundaan yang tak terhitung jumlahnya, terutama karena masalah terkait biaya, dengan perkiraan biaya 10 miliar dollar AS.

Mereka yang membenci rutinitas akan betah dengan Freedom Ship, yang berjanji mengitari dunia setiap dua atau tiga tahun, berlabuh di pinggiran pelabuhan di negara-negara seperti Maroko, Nigeria, Australia, Spanyol, Venezuela, atau Brasil.

Di dalam kapal, rencananya akan ada rumah pensiun, rumah sakit, kantor, restoran, fasilitas trek dan lapangan, hingga kasino.

Baca juga: Kronologi Terusan Suez Macet: Kapal Raksasa Tersangkut, Harga Minyak Dunia Naik

Pengembang proyek mengklaim bahwa Freedom Ship akan diatur hukum maritim internasional dan hukum di negara yang disinggahi.

Namun, tidak jelas yurisprudensi dan badan keamanan mana yang akan bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang tersebut.

Masalah lain yang belum diklarifikasi adalah apakah visa diperlukan atau tidak.

Sampai saat ini, kapal belum menarik minat calon investor untuk mencapai angka estimasi pembuatannya.

Dalam 30 tahun, setidaknya tiga desain kapal raksasa ini telah diajukan, terakhir pada tahun 2013.

Namun, ada sangat sedikit berita mengenai kemajuan progressnya.

Baca juga: AS Siagakan Kapal Induknya di Mediterania, Jaga-jaga Invasi Rusia ke Ukraina

Tapi, pembuatan kapal tampaknya akan sulit. Nixon, pendukung paling kuat dalam pembuatan kapal, meninggal pada tahun 2012.

Selain itu, seluruh tim manajemen Freedom Ship International telah berubah dalam beberapa dekade terakhir, yang semakin melemahkan stabilitas proyek.

Tanggal pembangunan megaship itu belum diumumkan secara resmi. Atau, hanya sebatas rencana belaka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com