Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Melonjak, Singapura Hentikan Sementara Penerbangan Tanpa Karantina

Kompas.com - 23/12/2021, 12:01 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.comSingapura memutuskan menghentikan sementara koridor penerbangan Vaccinated Travel Lane (VTL) tanpa karantina mulai Kamis (23/12/2021) hingga 20 Januari.

Keputusan diambil setelah melonjaknya angka harian kasus Covid-19 varian Omicron terutama kasus impor.

Data terakhir mendeteksi 71 kasus Omicron yang mana 65 kasus impor dan 6 infeksi lokal.

Baca juga: Gerak Cepat Singapura Hadapi Gelombang Omicron, Tingkatkan ICU dan Genjot Pengetesan

Angka ini melonjak tajam dari akhir pekan lalu ketika hanya ada 21 kasus impor dan 3 infeksi lokal.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) juga melaporkan dugaan kemunculan klaster pertama Omicron di "Negeri Singa” yang ditemukan di gym Anytime Fitness di distrik Bukit Timah, Singapura Barat.

Sebanyak dua remaja berusia 24 dan 18 tahun dipastikan positif Omicron, sementara seorang lagi yang berumur 21 tahun masih menunggu hasil lab. Ketiga orang ini telah divaksin dan mengalami gejala ringan seperti demam dan sakit tenggorokan.

Diketahui ketiga pasien tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, sehingga memunculkan kekhawatiran kasus impor Omicron telah menyebar di masyarakat Singapura.

Kasus impor Covid-19 Singapura meningkat drastis

Angka harian kasus impor pada Rabu (22/12/2021) memecahkan rekor menyentuh 76 kasus, tertinggi sejak pandemi Covid-19 berkecamuk di Singapura pada Januari 2020.

Kemunculan kasus impor Omicron tidaklah terlalu mengejutkan setelah Singapura membuka koridor penerbangan VTL dengan 21 negara secara bertahap sejak bulan September lalu.

Negara-negara itu di antaranya adalah Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jerman, Perancis, Spanyol, dll.

Pelancong yang menaiki pesawat VTL tidak perlu menjalani karantina setibanya di negara tujuan dan ketika kembali ke Singapura.

Baca juga: Gelombang Ke-6 Covid Mereda, Singapura Antisipasi Gelombang Omicron

Di tengah musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), banyak warga Singapura yang memilih pelesiran terutama ke Eropa, benua di mana kasus Omicron meroket tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Warga yang telah membeli tiket sebelum 23 Desember tetap dapat melanjutkan perjalanannya tanpa karantina.

Sebelum kembali ke Singapura mereka harus menunjukan hasil PCR negatif Covid-19. Setibanya di Singapura, pelancong harus menunjukan hasil antigen negatif Covid-19 selama tujuh hari berturut-turut sebelum keluar rumah menjalankan aktivitasnya.

Ditargetkan VTL dapat kembali dilanjutkan setelah 20 Januari, tetapi dengan kuota dan jumlah tiket yang lebih terbatas untuk melindungi Singapura dari kasus impor Omicron.

Petugas Bandara Internasional Changi yang berhubungan langsung dengan terminal kedatangan diwajibkan memakai Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker N95.

Mereka juga harus menjalani pemeriksaan rutin PCR Covid-19.

Kebijakan pengetatan terbaru ini menjadi pukulan telak bagi Singapura yang baru saja membuka kembali penerbangan internasional secara perlahan tapi pasti.

Baca juga: Gelombang Ke-6 Covid-19 Mulai Mereda, Singapura Cabut Pembatasan Sosial

Seperti diketahui penerbangan internasional mati suri selama hampir 2 tahun terakhir sejak Covid-19 melumpuhkan dunia.

Singapura baru saja pulih dari guncangan gelombang ke-6 Covid-19 yang menginfeksi puluhan ribu warga dan menewaskan hampir 800 korban jiwa.

Saat ini jumlah warga yang diizinkan berkumpul tatap muka dan makan bersama adalah maksimal lima orang.

Maksimal 50 persen pekerja diizinkan untuk kembali bekerja di kantor mulai 1 Januari mendatang.

Menghadapi potensi gelombang ke-7 Covid-19 varian Omicron, Singapura menyerukan warganya untuk segera disuntik dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19.

Otoritas sedang mempertimbangkan mengubah status warga yang telah divaksin penuh dari telah menerima dua dosis vaksin mRNA Covid-19 menjadi tiga dosis.

Sedangkan untuk yang memilih vaksin Sinovac, status saat ini divaksin penuh adalah menerima tiga dosis, yang berarti penerima Sinovac harus mempersiapkan diri untuk menerima dosis keempat.

Tingkat vaksinasi Singapura saat ini salah satu yang tertinggi di dunia yaitu 88 persen. Sebanyak 35 persen populasi telah menerima booster.

Total jumlah kasus Covid-19 di Singapura telah mencapai 276.720

Baca juga: Singapura: Suntikan Booster Covid-19 adalah Keharusan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com