Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pejabat Bawa Nama Bapaknya di CV untuk Lamar Kerja: Ayahku Sekretaris Presiden

Kompas.com - 23/12/2021, 09:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Anak dari Kim Jin-kook, sekretaris senior presiden Korea Selatan untuk urusan sipil, memasukkan nama ayahnya itu ke dalam CV (Curriculum Vitae) untuk melamar pekerjaan.

Akibatnya, Kim Jin-kook mengundurkan diri pada Selasa (21/12/2021), dan mengucapkan permohonan maaf kepada publik atas kelakuan putranya, lalu berjanji akan bertanggung jawab.

Surat pengunduran diri Kim Jin-kook diajukan pada Selasa pagi saat tiba di kantor, dan langsung diterima Presiden Moon Jae-in.

Baca juga: Fresh Graduate IPK 3,5 Lamar Kerja Jadi Manajer, Ditolak lalu Marah-marah

Laporan nama Kim Jin-kook yang dicantumkan putranya untuk melamar kerja diberitakan oleh stasiun tv MBC pada Senin malam (20/12/2021).

Dikatakan bahwa putranya yang berusia 31 tahun membawa nama Kim Jin-kook di CV untuk melamar pekerjaan di lima perusahaan.

Dalam salah satu lamaran ke perusahaan konsultan, anak pejabat itu menulis, "Ayahku Kim Jin-kook, sekretaris senior untuk urusan sipil," di kolom yang menggambarkan proses perkembangan kariernya.

Dia menambahkan, "Ayahku akan memberikan banyak bantuan."

Lalu ketika diminta untuk menggambarkan kelebihan dan kekurangannya, dia menulis, akan meminta ayahnya untuk "membantu mencapai impian perusahaan ini."

"Percayalah, saya tidak berbohong," kemudian meminta perusahaan untuk "membantuku melebarkan sayap di sini," dikutip dari Korea JoongAng Daily.

Putra Kim Jin-kook dilaporkan mengirimkan CV serupa ke perusahaan-perusahaan lain. Semua perusahaan menghubungi dia, beberapa untuk mengkonfirmasi apakah benar-benar putra sekretaris presiden, dan terkejut melihat betapa terang-terangan isi surat lamarannya, serta mencurigai peniruan identitas.

Putra Kim Jin-kook juga dipastikan berbohong di CV-nya, menulis dia lulus dengan gelar dalam pelatihan olahraga dari Universitas Yong In yang berbasis di Gyeonggi pada Maret 2018, padahal sebenarnya pindah ke universitas lain dan kemudian di-DO dari sana.

Baca juga: Terlalu Gemuk, Pencari Kerja Inggris Ditolak saat Melamar Kerja

Anak pejabat itu lalu menarik CV-nya dan berujar tidak menjalani wawancara kerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

Dia akhirnya dipekerjakan oleh perusahaan IT yang dilaporkan tidak mengetahui siapa ayahnya sampai dia diterima di pekerjaan itu.

"Aku pasti sudah gila," kata putra Kim Jin-kook kepada MBC. "Aku seharusnya tidak melakukan itu, aku benar-benar minta maaf. Aku benar-benar cuma ingin mendapatkan pekerjaan."

Adapun Kim Jin-kook pada Senin mengatakan, putranya pernah mendapat perawatan untuk kecemasan dan gejala obsesif-kompulsif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com