Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Afrika Selatan Sudah Turun, Puncak Infeksi Varian Omicron Telah Berlalu?

Kompas.com - 22/12/2021, 21:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Kasus baru Covid-19 Afrika Selatan dilaporkan sudah turun dalam beberapa hari terakhir. Para ahli medis menilai itu mungkin menandakan bahwa lonjakan dramatis yang didorong oleh Omicron di negara itu telah melewati puncaknya.

Penghitungan kasus Covid-19 harian memang dikenal tidak dapat diandalkan. Sebab ada pengaruh dari pengujian yang tidak merata, keterlambatan pelaporan, dan fluktuasi lainnya.

Meski begitu, data tersebut menawarkan satu petunjuk yang menjanjikan, yang jauh dari konklusif, yakni bahwa infeksi varian Omicron dapat surut dengan cepat setelah lonjakan yang ganas.

Afrika Selatan telah menjadi negara terdepan yang melalui gelombang varian Omicron. Dunia pun mengamati tanda-tanda di negara itu, untuk mencoba memahami apa yang mungkin terjadi di tempat lain.

Baca juga: Perancis Peringatkan 100.000 Kasus Covid-19 Harian akibat Omicron

Infeksi varian Omaricon di Afrika Selatan

Setelah mencapai hampir 27.000 kasus baru secara nasional pada Kamis (16/12/2021), jumlahnya turun menjadi sekitar 15.424 pada Selasa (21/12/2021).

Di provinsi Gauteng — Afrika Selatan terpadat dengan 16 juta orang, termasuk kota terbesar, Johannesburg, dan ibu kota, Pretoria — penurunan dimulai lebih awal dan terus berlanjut.

“Penurunan kasus baru secara nasional dikombinasikan dengan penurunan berkelanjutan dalam kasus baru yang terlihat di sini di provinsi Gauteng, yang selama berminggu-minggu menjadi pusat gelombang ini, menunjukkan bahwa kita telah melewati puncaknya,” Marta Nunes, peneliti senior di Vaccines and Departemen Analisis Penyakit Menular dari University of Witwatersrand.

"Itu adalah gelombang pendek ... dan kabar baiknya adalah bahwa itu tidak terlalu parah dalam hal rawat inap dan kematian," katanya kepada AP dilansir Rabu (22/12/2021).

Itu "bukan hal yang tak terduga dalam epidemiologi, bahwa peningkatan yang sangat tajam, seperti yang kita lihat di November, diikuti oleh penurunan yang tajam."

Seorang pekerja rumah sakit memastikan orang-orang menerapkan jarak sosial saat mereka mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Lenasia South, dekat Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu (1/12/2021). Terlepas dari kekhawatiran global, para dokter di Afrika Selatan tetap waspada. Pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron sebagian besar menderita gejala ringan sejauh ini. Tetapi para dokter memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.AP PHOTO/ SHIRAAZ MOHAMED Seorang pekerja rumah sakit memastikan orang-orang menerapkan jarak sosial saat mereka mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Lenasia South, dekat Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu (1/12/2021). Terlepas dari kekhawatiran global, para dokter di Afrika Selatan tetap waspada. Pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron sebagian besar menderita gejala ringan sejauh ini. Tetapi para dokter memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.

Baca juga: Lawan Varian Omicron, Israel Tawarkan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Jumlah kasus Covid-19 mulai meningkat tajam pada pertengahan November di Provinsi Gauteng.

Para ilmuwan yang melakukan pengurutan genetik dengan cepat mengidentifikasi varian Omicron baru, yang sangat bermutasi, dan mengumumkannya kepada dunia pada 25 November.

Secara signifikan lebih menular, varian Omicron dengan cepat mencapai dominasi di Afrika Selatan. Diperkirakan 90 persen kasus Covid-19 di provinsi Gauteng sejak pertengahan November adalah varian Omicron, menurut hasil uji Covid-19.

Dunia kemudian tampaknya segera mengikuti, dengan varian Omicron sudah melampaui varian Delta, sebagai jenis virus corona yang dominan di beberapa negara.

Di AS, varian Omicron menyumbang 73 persen dari infeksi baru minggu lalu, kata pejabat kesehatan. Varian tersebut bertanggung jawab atas sekitar 90 persen atau lebih infeksi baru di wilayah New York, Tenggara, Midwest industri dan Pacific Northwest .

Kasus virus corona yang dikonfirmasi di Inggris melonjak 60 persen dalam seminggu, sehingga Omicron mengambil alih infeksi Delta sebagai varian dominan di sana.

Di seluruh dunia, varian tersebut telah terdeteksi di setidaknya 89 negara, menurut WHO.

Baca juga: Dampak Penyebaran Varian Omicron secara Global Mulai Terasa

Di Afrika Selatan, para ahli khawatir bahwa volume infeksi baru akan membanjiri rumah sakit di negara itu.

Meski sejauh ini varian Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan. Pasien rawat inap, pasien yang membutuhkan oksigen dan yang terancam nyawanya juga jauh lebih sedikit.

Kasus di Gauteng mulai turun setelah mencapai 16.000 infeksi baru pada 12 Desember. Jumlah kasus Covid-19 di provinsi itu terus menurun, menjadi lebih dari 3.300 kasus pada Selasa (21/12/2021).

“Ini signifikan. Sangat signifikan,” kata Dr Fareed Abdullah mengenai penurunan tersebut.

Tetap waspada

“Peningkatan kasus baru yang cepat telah diikuti oleh penurunan yang cepat dan tampaknya kita melihat awal dari penurunan gelombang ini,” kata Abdullah, yang bekerja di bangsal Covid-19 di Rumah Sakit Akademik Steve Biko Pretoria.

Tanda lain bahwa lonjakan varian Omicron Afrika Selatan mungkin sedang surut, terlihat dalam sebuah penelitian terhadap profesional perawatan kesehatan yang dites positif Covid-19 di rumah sakit Chris Hani Baragwanath di Soweto.

Studi itu menunjukkan peningkatan pesat dan kemudian penurunan kasus yang cepat.

“Dua minggu lalu kami melihat lebih dari 20 kasus baru per hari dan sekarang sekitar lima atau enam kasus per hari,” kata Nunes.

Baca juga: Omicron Menyebar Cepat di AS, Kini Dominan Capai 73,2 Persen Kasus Covid-19

Tapi, kata dia, masih sangat dini dan ada beberapa faktor yang harus diwaspadai.

Tingkat infeksi Covid-19 Afrika Selatan tetap tinggi di 29 persen, naik dari hanya 2 persen pada awal November. Ini kata dia, menunjukkan virus masih beredar di antara populasi pada tingkat yang relatif tinggi.

Dan musim liburan negara itu sekarang sedang berlangsung, ketika banyak bisnis tutup selama sebulan dan orang-orang bepergian untuk mengunjungi keluarga, seringkali di daerah pedesaan.

“Ini (mobilitas warga) bisa mempercepat penyebaran varian Omicron di Afrika Selatan dan ke negara-negara tetangga,” kata para ahli.

"Dalam hal penggandaan besar-besaran (kasus Covid-19) setiap hari yang kami lihat lebih dari seminggu yang lalu dengan jumlah yang sangat besar, itu tampaknya telah teratasi," kata Profesor Veronica Uekermann, kepala tim respons Covid-19 di Rumah Sakit Akademik Steve Biko.

“Tetapi terlalu dini untuk mengatakan bahwa kita telah melewati puncaknya. Ada terlalu banyak faktor eksternal, termasuk pergerakan selama musim liburan dan perilaku umum selama periode ini,” katanya.

Dia menekankan bahwa infeksi melonjak tahun lalu setelah liburan.

Saat itu musim panas di Afrika Selatan dan banyak pertemuan di luar ruangan, yang mungkin membuat perbedaan antara gelombang yang digerakkan oleh varian Omicron di Afrika Selatan, dengan gelombang di Eropa dan Amerika Utara, di mana orang cenderung berkumpul di dalam ruangan karena musim dingin.

Baca juga: Gelombang Ke-6 Covid Mereda, Singapura Antisipasi Gelombang Omicron

Faktor lain yang tidak diketahui adalah seberapa banyak Omicron telah menyebar di antara orang Afrika Selatan tanpa menyebabkan penyakit.

Beberapa pejabat kesehatan di New York menilai bahwa karena Afrika Selatan tampaknya mengalami gelombang varian Omicron yang cepat dan ringan, varian tersebut mungkin berperilaku serupa di tempat lain termasuk AS.

Tetapi Nunes memperingatkan agar tidak melompat ke kesimpulan tersebut.

“Setiap pengaturan, setiap negara berbeda. Populasinya berbeda. Demografi penduduk, kekebalan berbeda di berbagai negara,” katanya.

Afrika Selatan sendiri, memiliki populasi dengan usia rata-rata 27 tahun, lebih muda daripada banyak negara Barat.

Sementara sebagian besar pasien yang saat ini dirawat karena Covid-19 di rumah sakit tidak divaksinasi, Uekermann menekankan. Sekitar 40 persen orang dewasa Afrika Selatan telah diinokulasi dengan dua dosis.

"Semua pasien saya di ICU tidak divaksinasi. Jadi, orang-orang kami yang divaksinasi pasti lebih baik dalam gelombang ini. Kami punya beberapa pasien yang sangat sakit dengan Covid parah, dan ini adalah pasien yang tidak divaksinasi."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com