LONDON, KOMPAS.com – Inggris melaporkan 82.886 kasus Covid-19 baru dalam sehari pada Minggu (19/12/2021).
Pemerintah Inggris juga mencatat 45 kematian akibat Covid-19 dengan 900 pasien virus corona dirawat di rumah sakit dalam 24 jam terakhir.
Melansir Evening Standard, kasus tersebut sedikit lebih rendah pada Jumat (17/12/2021) dan Sabtu (18/12/2021) dengan masing-masing 93.045 dan 90.418 kasus.
Baca juga: Kasus Omicron di Malaysia Berlipat Ganda, Bertambah 11 Orang
Dengan demikian, selama tujuh hari terakhir, total kasus Covid-19 di Inggris yakni sebanyak 547.606 kasus.
Selain itu, Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan, terdapat 12.133 kasus Omicron tambahan dari total kasus Covid-19 tersebut.
Adanya penambahan tersebut menjadikan total kumulatif kasus Omicron di Inggris menjadi 37.101 kasus sejak pertama kali terdeteksi di sana.
Di sisi lain, sebanyak 904.598 orang di Inggris telah mendapatkan dosis ketiga alias dosis booster. Sehingga total orang yang mendapat dosis ketiga menjadi 28 juta jiwa.
Baca juga: Varian Omicron Inggris Bertambah Tiga Kali Lipat Setiap Hari, Kematian Naik Jadi 7 Kasus
Pada suatu kesempatan, Menteri Kesehatan Inggris mengkritik keras orang-orang yang enggan divaksin Covid-19.
Javid menuturkan, orang-orang yang yang enggan divaksin lalu terinfeksi Covid-19 dan dirawat di rumah sakit sama saja merampas hak-hak mereka yang lebih membutuhkan.
Dia juga menyerang mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin tetapi enggan mengambil jatahnya.
Javid menyebut mereka memiliki efek destruktif terhadap orang lain.
Baca juga: Omicron Makin Meluas, Belanda Umumkan Lockdown Nasional sebelum Natal
Sejauh ini, sekitar 10 persen dari dari populasi yang memenuhi syarat untuk divaksin masih belum mengambil jatah mereka.
Sekitar sembilan dari 10 di antara gejala berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit adalah mereka yang tidak divaksin.
“Saya tidak bisa cukup menekankan dampak yang mereka miliki terhadap masyarakat lainnya,” kata Javid pada Minggu.
Dia menuturkan, mereka yang enggan divaksinasi harus benar-benar memikirkan dampak yang mereka berikan kepada masyarakat.
Baca juga: Tekan Penyebaran Omicron, Irlandia Bakal Berlakukan Jam Malam
“Mereka merampas tempat tidur rumah sakit yang bisa digunakan untuk seseorang yang mungkin memiliki masalah jantung, atau mungkin seseorang yang membutuhkan operasi,” tutur Javid.
“Bukannya melindungi diri mereka sendiri dan melindungi komunitas, mereka memilih untuk tidak divaksinasi,” sambungnya.
Dia mengaku frustrasi menghadapi orang-orang yang enggan divaksin karena dampak yang mereka hasilkan sangat merusak.
Baca juga: Omicron Sudah Masuk, Kanada Cabut Larangan Kedatangan Turis dari Afrika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.