Laporan menunjukkan bahwa China mungkin sudah menggunakan kecerdasan buatan dalam robotika militer dan sistem panduan rudal, serta kendaraan udara tak berawak dan kapal angkatan laut tak berawak.
China telah melakukan operasi siber skala besar di luar negeri, menurut penilaian ahli baru-baru ini.
Pada Juli, Inggris, AS dan Uni Eropa menuduh China melakukan serangan siber besar yang menargetkan server Microsoft Exchange.
Diyakini bahwa serangan itu memengaruhi setidaknya 30.000 organisasi di seluruh dunia dan bertujuan untuk melakukan spionase skala besar, termasuk perolehan informasi pribadi dan kekayaan intelektual.
Baca juga: Dilewati Truk 198 Ton, Jembatan Tol di China Ambruk Miring, 4 Tewas dan 8 Luka-luka
China telah menyusul AS menjadi angkatan laut terbesar di dunia - tetapi para ahli menunjukkan bahwa perbandingan sederhana dari jumlah kapal mengabaikan banyak faktor yang menentukan kemampuan angkatan lautnya.
Tapi, kata mereka, pemeriksaan tren bisa bermanfaat.
Untuk saat ini, AS mempertahankan keunggulan kuat dalam banyak kemampuan angkatan lautnya, dengan 11 kapal induk dibandingkan dua kapal induk China, dan lebih banyak lagi kapal selam bertenaga nuklir, kapal penjelajah dan kapal perusak atau kapal perang yang lebih besar.
Namun China diperkirakan akan membangun dan memperluas angkatan lautnya.
Mantan Kolonel Senior Tentara Pembebasan Rakyat, Zhou Bo, dari Universitas Tsinghua di Beijing, mengatakan sangat penting bagi China untuk memperkuat angkatan lautnya guna melawan ancaman berbasis maritim yang dihadapinya.
Secara khusus, dia mengatakan, "Masalah paling menonjol yang kami hadapi adalah apa yang kami anggap sebagai provokasi Amerika di perairan China."
Angkatan Laut AS memperkirakan bahwa antara 2020 hingga 2040, jumlah total kapal angkatan laut China akan meningkat hampir 40 persen.
Baca juga: China Sebut Taiwan sebagai “Pengembara” yang Suatu Saat Pasti “Pulang”
Apakah China bergerak menjauh dari sikap non-konfrontasi menuju tindakan yang lebih mengancam?
Untuk saat ini, pendekatan China masih menang tanpa bertempur, kata Leoni, meskipun ia menambahkan bahwa strategi ini dapat berubah di masa depan.
"Menjadi kekuatan angkatan laut yang sepenuhnya modern bisa menjadi salah satu titik kritis."
Tetapi Kolonel Senior Zhou menegaskan bahwa ketakutan Barat itu tidak berdasar.
"China tidak berniat menguasai dunia, tidak seperti Amerika Serikat," katanya. "Bahkan jika China menjadi jauh lebih kuat suatu hari nanti, ia akan mempertahankan kebijakan dasarnya."
China tidak pernah berperang sejak 1979, ketika berperang dengan Vietnam, dan begitu banyak kemampuan militernya yang benar-benar belum teruji.
Banyak orang, baik di Barat maupun di China, akan berharap tetap seperti itu.
Baca juga: Peneliti China Sukses Ubah Sperma Jadi Gelas Plastik Ramah Lingkungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.