Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya China Jadi Kekuatan Militer Terbesar di Dunia: Habiskan Banyak Uang dan Genjot Senjata Hipersonik

Kompas.com - 22/12/2021, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Laporan menunjukkan bahwa China mungkin sudah menggunakan kecerdasan buatan dalam robotika militer dan sistem panduan rudal, serta kendaraan udara tak berawak dan kapal angkatan laut tak berawak.

China telah melakukan operasi siber skala besar di luar negeri, menurut penilaian ahli baru-baru ini.

Pada Juli, Inggris, AS dan Uni Eropa menuduh China melakukan serangan siber besar yang menargetkan server Microsoft Exchange.

Diyakini bahwa serangan itu memengaruhi setidaknya 30.000 organisasi di seluruh dunia dan bertujuan untuk melakukan spionase skala besar, termasuk perolehan informasi pribadi dan kekayaan intelektual.

Baca juga: Dilewati Truk 198 Ton, Jembatan Tol di China Ambruk Miring, 4 Tewas dan 8 Luka-luka

Angkatan laut terbesar di dunia, tetapi bukan yang paling kuat

China telah menyusul AS menjadi angkatan laut terbesar di dunia - tetapi para ahli menunjukkan bahwa perbandingan sederhana dari jumlah kapal mengabaikan banyak faktor yang menentukan kemampuan angkatan lautnya.

Tapi, kata mereka, pemeriksaan tren bisa bermanfaat.

Untuk saat ini, AS mempertahankan keunggulan kuat dalam banyak kemampuan angkatan lautnya, dengan 11 kapal induk dibandingkan dua kapal induk China, dan lebih banyak lagi kapal selam bertenaga nuklir, kapal penjelajah dan kapal perusak atau kapal perang yang lebih besar.

Namun China diperkirakan akan membangun dan memperluas angkatan lautnya.

Mantan Kolonel Senior Tentara Pembebasan Rakyat, Zhou Bo, dari Universitas Tsinghua di Beijing, mengatakan sangat penting bagi China untuk memperkuat angkatan lautnya guna melawan ancaman berbasis maritim yang dihadapinya.

Secara khusus, dia mengatakan, "Masalah paling menonjol yang kami hadapi adalah apa yang kami anggap sebagai provokasi Amerika di perairan China."

Angkatan Laut AS memperkirakan bahwa antara 2020 hingga 2040, jumlah total kapal angkatan laut China akan meningkat hampir 40 persen.

Baca juga: China Sebut Taiwan sebagai “Pengembara” yang Suatu Saat Pasti “Pulang”

Masa depan yang tak pasti

Apakah China bergerak menjauh dari sikap non-konfrontasi menuju tindakan yang lebih mengancam?

Untuk saat ini, pendekatan China masih menang tanpa bertempur, kata Leoni, meskipun ia menambahkan bahwa strategi ini dapat berubah di masa depan.

"Menjadi kekuatan angkatan laut yang sepenuhnya modern bisa menjadi salah satu titik kritis."

Tetapi Kolonel Senior Zhou menegaskan bahwa ketakutan Barat itu tidak berdasar.

"China tidak berniat menguasai dunia, tidak seperti Amerika Serikat," katanya. "Bahkan jika China menjadi jauh lebih kuat suatu hari nanti, ia akan mempertahankan kebijakan dasarnya."

China tidak pernah berperang sejak 1979, ketika berperang dengan Vietnam, dan begitu banyak kemampuan militernya yang benar-benar belum teruji.

Banyak orang, baik di Barat maupun di China, akan berharap tetap seperti itu.

Baca juga: Peneliti China Sukses Ubah Sperma Jadi Gelas Plastik Ramah Lingkungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com