Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Seribu yang Benar-benar Memiliki 1.000 Kaki Ditemukan di Australia

Kompas.com - 17/12/2021, 19:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

VIRGINIA, KOMPAS.com - Para ilmuwan menemukan hewan kaki seribu yang benar-benar memiliki 1.000 kaki, dan ini adalah temuan pertama di dunia.

Penelitian oleh Universitas Teknologi Virginia pada Kamis (16/12/2021) menemukan makhluk panjang, kurus, dan tersegmentasi dengan 1.306 kaki, melebihi spesies sejenis lainnya.

Millipede, nama resmi kaki seribu, sejatinya tidak benar-benar berkaki seribu, melainkan sekitar 750.

Baca juga: Pria Ini Bawa Kecoak yang Terluka ke Dokter Hewan

Adapun spesies yang memecahkan rekor ini ditemukan 60 meter di bawah tanah di lubang bor area pertambangan Australia Barat, dan dinamai Eumillipes Persephone.

"Nama spesies berasal dari dewi mitologi Yunani dari dunia bawah, Persephone, yang awalnya dari permukaan tetapi dibawa ke dunia bawah oleh Hades," kata penulis studi Paul Marek dari Universitas Teknologi Virginia kepada AFP.

Makhluk seperti tali itu lebarnya kurang dari satu milimeter tetapi panjangnya hampir 10 sentimeter dan memiliki "kepala berbentuk kerucut dengan antena besar dan paruh untuk makan", kata penelitian tersebut.

Hewan ini juga tidak memiliki mata dan tidak berwarna, ciri khas hewan yang menghabiskan seluruh hidup mereka di bawah tanah.

"Kaki seribu ini melingkar dengan meregangkan tubuhnya yang dapat diperpanjang sehingga membuatnya lebih tipis agar sesuai dengan celah-celah kecil," lanjut Marek.

"Banyaknya kaki mendorong tubuh dan membuat celah-celah kecil terbuka."

Baca juga: 2 Ular Piton Raksasa Seberat 250 Kg dan 100 Kg Ditemukan di Lokasi Proyek, Pekerja Terkejut

Mengomentari temuan tersebut, spesialis serangga Andre Nel yang tidak terlibat dalam penelitian menggambarkan makhluk baru itu luar biasa.

"Pada serangga yang tinggal di rongga, Anda biasanya menemukan kaki yang memanjang, bukan tubuh yang memanjang," terangnya kepada AFP.

Dia menambahkan, penemuan itu merupakan harapan bagi keanekaragaman hayati, terutama di daerah yang mungkin telah rusak oleh aktivitas pertambangan.

"Ini mengkolonisasi kembali rongga buatan, yang cukup menggembirakan," kata Nel.

Dia berujar, rongga mikro adalah habitat yang sebagian besar tidak diketahui di mana spesies baru sering ditemukan.

"Mungkin ada berbagai macam kehidupan hewan untuk ditemukan di daerah itu," katanya.

Kaki seribu termasuk hewan yang hidup paling awal di Bumi, menurut catatan studi, dan beberapa spesies yang punah sempat tumbuh lebih dari dua meter.

Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem yang mereka huni dengan memakan detritus dan mendaur ulang nutrisi.

Bayi kaki seribu menetas hanya dengan empat kaki tetapi dapat terus menumbuhkan segmen baru dengan kaki-kaki baru hingga dewasa.

Baca juga: Beli Sofa Baru, Pria Ini Malah Temukan Ular Besar di Dalamnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com