Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Racun dalam Asap Kebakaran Amat Berbahaya bagi Otak

Kompas.com - 12/12/2021, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

KOMPAS.com - Asap dari kebakaran hutan dikenal berbahaya bagi paru-paru.

Tapi penelitian terbaru menyebut, partikel kecil dari asap juga dapat masuk ke otak dan menyebabkan masalah neurologis seumur hidup.

Dilansir UPI, setelah itu terjadi, partikel tersebut dapat menempatkan orang pada risiko berbahaya, mulai dari penuaan dini dan berbagai bentuk demensia

Depresi dan bahkan psikosis, juga dapat dialami.

Baca juga: Studi: Rasa Bosan Buat Orang Merokok Lebih Banyak Selama Pandemi Covid-19

Penelitian dilakukan Matthew Campen, seorang profesor di Fakultas Farmasi Universitas New Mexico.

Campen dan timnya melakukan penelitian tahun lalu di Laguna Pueblo, area 41 mil sebelah barat Albuquerque, kira-kira 600 mil dari sumber kebakaran hutan.

Mereka menemukan bahwa tikus yang terpapar udara sarat asap selama hampir tiga minggu di bawah kondisi yang dipantau secara ketat menunjukkan perubahan terkait usia pada jaringan otak mereka.

Mikroplastik dan partikel logam besi, aluminium, dan magnesium dalam asap kebakaran hutan terkadang menempuh jarak ribuan mil.

Saat asap naik lebih tinggi di atmosfer, partikel yang lebih berat jatuh, kata Campen.

Baca juga: Studi: Mendongeng untuk Balita, Pakai Buku Fisik Lebih Dianjurkan dibanding E-book

"Hanya partikel ultra-halus yang sangat kecil ini yang melakukan perjalanan ribuan mil ke tempat kita berada," ujar Campen.

"Mereka lebih berbahaya karena partikel kecil itu masuk lebih dalam ke paru-paru Anda, dan akibatnya paru-paru Anda lebih sulit mengeluarkannya," tambahnya.

Partikel masuk ke jaringan paru-paru, memicu pelepasan molekul imun inflamasi ke dalam aliran darah, yang membawanya ke otak.

Mereka mulai menurunkan sawar darah-otak dan memicu respons imun otak.

Baca juga: Studi: Mendongeng untuk Balita, Pakai Buku Fisik Lebih Dianjurkan dibanding E-book

Pada tikus, para peneliti menemukan neuron menunjukkan perubahan metabolisme yang menunjukkan bahwa paparan asap api dapat menambah beban gangguan terkait penuaan, meskipun penelitian pada hewan tidak selalu menghasilkan hasil yang sama pada manusia.

“Sepertinya ada kerusakan penghalang darah-otak yang ringan, tetapi masih memicu respons dari sel-sel pelindung di otak, yakni astrosit dan mikroglia," ujarnya.

"Untuk melapisinya dan melindungi bagian otak lainnya dari faktor-faktor tersebut dalam darah."

"Biasanya, mikroglia seharusnya melakukan hal-hal lain, seperti membantu pembelajaran dan memori," tambah Campen.

Baca juga: Studi Terbaru Sebut Obat Penekan Kekebalan Tak Tingkatkan Risiko Covid-19 Parah

Temuan ini dipublikasikan secara online bulan ini di jurnal Toxicological Sciences.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com