Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Capitol AS Lockdown, Ada Staf Lolos Masuk Bawa Pistol

Kompas.com - 10/12/2021, 18:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) sempat lockdown beberapa menit pada Kamis (9/12/2021), akibat ada seorang staf yang lolos masuk membawa senjata api.

Staf itu bisa masuk meski pemindaian X-ray di pos pemeriksaan menemukan ada senjata di tasnya. Dia kemudian ditangkap tak lama kemudian.

Pria berusia 57 tahun berdalih kepada polisi, dia tak sengaja membawa pistol di tasnya.

Baca juga: Pengadilan Tolak Permintaan Trump Tidak Rilis Catatan Gedung Putih di Penyerbuan Capitol Hill

Pelanggaran itu akhirnya diketahui dan dia ditahan empat menit setelah masuk.

Dikutip dari AFP, polisi Capitol AS tidak menanggapi permintaan konfirmasi dari media-media tentang insiden ini.

Polisi Capitol AS hanya merilis keterangan yang mengatakan, mereka melihat gambar pistol di dalam tas di layar sinar-X setelah staf melewati pemeriksaan keamanan.

"Pria itu ditemukan empat menit kemudian dan ditangkap. Pemilik tas itu diidentifikasi sebagai Jeffrey Allsbrooks, 57 tahun, seorang staf Kepala Kantor Administrasi DPR," kata pernyataan itu.

"Allsbrooks memberitahu petugas kami bahwa dia lupa pistol itu ada di dalam tas. Kami menuduhnya membawa pistol tanpa izin. Kasus ini masih dalam penyelidikan dan departemen sedang menyelidiki apa yang terjadi sebelum, selama, dan setelah empat menit itu."

Gedung Capitol AS lockdown

Polisi Gedung Capitol mengirimkan peringatan tepat sebelum pukul 8.00 pagi, untuk memberitahu para staf di area Longworth tentang ancaman keamanan dan menyuruh mereka mengunci diri di kantor terdekat serta menjauh dari semua pintu dan jendela, atau berlindung jika berada di tempat umum.

Staf juga dilarang memasuki atau meninggalkan gedung selama lockdown, yang dicabut setelah beberapa menit.

Penangkapan terjadi saat Presiden Joe Biden bersiap memberi penghormatan kepada seorang mantan senator Republik.

Baca juga: Laporan Reuters: FBI Temukan Sedikit Bukti Koordinasi Serangan Capitol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com