Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Afghanistan, Pasukan AS Akhiri Misi Tempurnya di Irak

Kompas.com - 09/12/2021, 18:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com – Irak menuturkan bahwa pasukan koalisi pimpinan AS mengakhiri misi tempur mereka di negara tersebut.

Hal tersebut disampaikan penasihat keamanan nasional Irak Qasim al-Aaraji pada Kamis (9/12/2021) melalui Twitter.

Aaraji mengatakan, misi tempur tersebut berakhir sesuai jadwal menjelang akhir tahun dan pasukan tempur akan ditarik dari Irak.

Baca juga: ISIS Serang Desa di Irak, 4 Pasukan Kurdi Tewas

Melansir Reuters, misi tempur pasukan koalisi pimpinan AS di Irak itu awalnya berfokus untuk melawan sisa-sisa ISIS.

Mereka memulai misinya pada 2014 sebagai bagian dari upaya internasional untuk mengalahkan ISIS yang menduduki wilayah yang luas di Irak dan Suriah.

Pada Juli, Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menandatangani kesepakatan untuk secara resmi mengakhiri misi tempur AS di Irak pada akhir 2021.

Sejak 2020, kehadiran pasukan AS di Irak sebanyak 2.500 personel.

Baca juga: Irak Kirim 2 Pesawat untuk Angkut Migran yang Terjebak di Perbatasan Belarus-Polandia.

Para pejabat Barat mengatakan, sebagian besar dari pasukan itu beroperasi hanya dalam peran pelatihan dan penasehat untuk beberapa waktu terakhir.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby pada Rabu (8/12/2021) menuturkan negaranya akan memenuhi komitmennya mengakhiri misi tempurnya di Irak.

“AS akan menjunjung tinggi komitmen kami, termasuk bahwa tidak akan ada pasukan AS dengan peran tempur pada akhir tahun ini,” kata Kirby kepada wartawan di Pentagon.

Sebagai bagian dari kesepakatan penghentian operasi tempur, beberapa pasukan AS di Irak masih dipertahankan sebagai penasihat sebagaimana dilansir Stars and Stripes.

Baca juga: Bayi Migran Irak Dikuburkan Tanpa Orangtua, Jadi Korban dari Krisis Perbatasan Polandia-Belarus

 

“Beberapa pasukan AS yang masih di Irak tentu saja atas undangan pemerintah Irak dalam peran menasihati, membantu, dan berbagi informasi intelijen untuk mendukung tentara Irak melawan ISIS,” ujar Kirby.

Kendati demikian, Kirby tidak merinci berapa jumlah pasukan AS yang kini tersisa di Irak.

Namun, beberapa pejabat pertahanan menuturkan, AS mulai beralih ke pelatihan pasukan Irak, sehingga perubahan itu diperkirakan tidak akan berdampak besar.

Berakhirnya operasi tempur di Irak berselang sekitar tiga bulan setelah AS mengakhiri kehadirannya di Afghanistan selama 20 tahun.

Tidak seperti akhir operasi tempur AS di Irak, Washington tidak menyisakan pasukannya di Afghanistan yang sekarang diperintah oleh Taliban.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Liverpool Pencari Suaka yang Gagal dari Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com