BAGHDAD, KOMPAS.com – Irak menuturkan bahwa pasukan koalisi pimpinan AS mengakhiri misi tempur mereka di negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan penasihat keamanan nasional Irak Qasim al-Aaraji pada Kamis (9/12/2021) melalui Twitter.
Aaraji mengatakan, misi tempur tersebut berakhir sesuai jadwal menjelang akhir tahun dan pasukan tempur akan ditarik dari Irak.
Baca juga: ISIS Serang Desa di Irak, 4 Pasukan Kurdi Tewas
Melansir Reuters, misi tempur pasukan koalisi pimpinan AS di Irak itu awalnya berfokus untuk melawan sisa-sisa ISIS.
Mereka memulai misinya pada 2014 sebagai bagian dari upaya internasional untuk mengalahkan ISIS yang menduduki wilayah yang luas di Irak dan Suriah.
Pada Juli, Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menandatangani kesepakatan untuk secara resmi mengakhiri misi tempur AS di Irak pada akhir 2021.
Sejak 2020, kehadiran pasukan AS di Irak sebanyak 2.500 personel.
Baca juga: Irak Kirim 2 Pesawat untuk Angkut Migran yang Terjebak di Perbatasan Belarus-Polandia.
Para pejabat Barat mengatakan, sebagian besar dari pasukan itu beroperasi hanya dalam peran pelatihan dan penasehat untuk beberapa waktu terakhir.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby pada Rabu (8/12/2021) menuturkan negaranya akan memenuhi komitmennya mengakhiri misi tempurnya di Irak.
“AS akan menjunjung tinggi komitmen kami, termasuk bahwa tidak akan ada pasukan AS dengan peran tempur pada akhir tahun ini,” kata Kirby kepada wartawan di Pentagon.
Sebagai bagian dari kesepakatan penghentian operasi tempur, beberapa pasukan AS di Irak masih dipertahankan sebagai penasihat sebagaimana dilansir Stars and Stripes.
Baca juga: Bayi Migran Irak Dikuburkan Tanpa Orangtua, Jadi Korban dari Krisis Perbatasan Polandia-Belarus
“Beberapa pasukan AS yang masih di Irak tentu saja atas undangan pemerintah Irak dalam peran menasihati, membantu, dan berbagi informasi intelijen untuk mendukung tentara Irak melawan ISIS,” ujar Kirby.
Kendati demikian, Kirby tidak merinci berapa jumlah pasukan AS yang kini tersisa di Irak.
Namun, beberapa pejabat pertahanan menuturkan, AS mulai beralih ke pelatihan pasukan Irak, sehingga perubahan itu diperkirakan tidak akan berdampak besar.
Berakhirnya operasi tempur di Irak berselang sekitar tiga bulan setelah AS mengakhiri kehadirannya di Afghanistan selama 20 tahun.
Tidak seperti akhir operasi tempur AS di Irak, Washington tidak menyisakan pasukannya di Afghanistan yang sekarang diperintah oleh Taliban.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Liverpool Pencari Suaka yang Gagal dari Irak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.