Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajer Pabrik Diamuk dan Dibakar Massa Buruh di Pakistan, Dituduh Menistakan Agama

Kompas.com - 04/12/2021, 15:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LAHORE, KOMPAS.com – Massa buruh di salah satu pabrik di Sialkot, Pakistan, menyiksa dan membakar hidup-hidup seorang manajer pada Jumat (3/12/2021).

Seorang polisi di Sialkot, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas kasus tersebut, menuturkan bahwa massa menuduh manajer tersebut menistakan agama.

Polisi tersebut mengatakan, para penyelidik yakin bahwa para penyerang menuding manajer yang berasal dari Sri Lanka tersebut merusak poster berisi ayat-ayat Al-Qur’an.

Baca juga: Detik-detik Terbunuhnya Benazir Bhutto, Tokoh Wanita Pakistan

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Hassan Khawar membenarkan peristiwa tersebut sebagaimana dilansir Reuters.

"Beberapa buruh pabrik menyiksa manajer. Total ada 50 orang yang sejauh ini telah diidentifikasi dan ditangkap,” ujar juru bicara tersebut.

Peristiwa tersebut juga direspons langsung oleh Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Dia mengatakan, peristiwa tersebut membuat malu Pakistan di mata dunia.

Khan juga mengutuk pembunuhan akan mengawasi secara langsung penyelidikan itu. Dia berjanji, mereka yang bersalah akan dihukum.

Baca juga: 2 Desember 1988: Pelantikan PM Wanita Pertama Pakistan Benazir Bhutto

"Serangan main hakim sendiri yang mengerikan di sebuah pabrik di Sialkot dan membakar hidup-hidup manajer dari Sri Lanka adalah hari yang memalukan bagi Pakistan," kata Khan di Twitter.

Beberapa televisi lokal menyiarkan kerumunan ratusan orang di jalan-jalan Sialkot, yang merupakan jantung kawasan industri paling padat di Pakistan.

Sementara itu, militer Pakistan juga mengutuk pembunuhan tersebut, pembunuhan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berdarah dingin.

“Kewaspadaan ekstra yudisial seperti itu tidak dapat dimaafkan dengan cara apa pun,” kata sayap pers militer Pakistan.

Baca juga: Kisah Skandal Korupsi Putri PM Pakistan yang Terungkap karena Font

Instansi tersebut menambahkan, kepala staf militer telah memerintahkan dukungan penuh kepada pemerintah sipil untuk menyeret para pelaku ke pengadilan.

Pembunuhan yang dilakukan massa atas tuduhan penistaan agama sering terjadi di Pakistan sebagaimana diwartakan Reuters.

Peristiwa terbaru tersebut terjadi selang beberapa pekan setelah kelompok radikal Tehrik-e-Labaik Pakistan menggelar demonstrasi yang berujung kekerasan.

Di sisi lain, penasihat Khan untuk Harmoni Antarumat Beragama, Tahir Ashrafi, mengutuk para pembunuh korban.

“Ini adalah tindakan barbar dan bertentangan dengan ajaran Islam,” katanya.

Baca juga: 100 Kota di Dunia Paling Tercemar Polusi Udara: 94 Berada di India, China, dan Pakistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com