KOMPAS.com - Penggulingan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif pada 2017 nyatanya bukan hanya peristiwa penting di negara Asia.
Tetapi, ini berita besar bagi para penggemar tipografi.
Dilansir Globe and Mail, bagian penting dari kasus korupsi yang menyebabkan pencopotan Sharif dari kekuasaan, dipicu jenis huruf yang digunakan dalam dokumen keuangan.
Baca juga: Mantan PM Pakistan Nawaz Sharif Jalani Sidang Kasus Korupsi
Skandal yang dinamakan Fontgate itu, memang terungkap berkat font.
Di Twitter, skandal ini malah sempat disebut "Sans Sharif".
Semuanya diawali pada dokumen yang dibuat keluarga Sharif dalam upaya menjauhkan perdana menteri dari pertanyaan tentang siapa yang memiliki empat properti kelas atas London.
Dokumen itu disebut ditulis pada Februari 2006.
Tetapi penyelidik yang ditunjuk pengadilan menyimpulkan bahwa dokumen itu dipalsukan.
Baca juga: Calibri Font Default Microsoft Office Bakal Diganti, Ini Kandidatnya
Mereka mencatat bahwa dokumen menggunakan font Calibri, jenis huruf berlisensi Microsoft yang belum tersedia secara komersial pada tahun itu.
Skandal pun terungkap.
"Dokumen tersebut palsu, dibuat-buat, dan tidak layak diandalkan," kata Mahkamah Agung Pakistan dalam putusannya.
Pengadilan merangkum pengajuan pengacara untuk partai oposisi Imran Khan, yang telah mengajukan petisi untuk pemecatan Sharif.
Kasus ini dimulai tahun lalu dengan pengungkapan Panama Papers, kumpulan dokumen bocor dari Mossack Fonseca, sebuah firma hukum yang menyediakan layanan keuangan lepas pantai.
Baca juga: Apa Itu Pandora Papers dan Bedanya dengan Panama Papers?
Dokumen yang bocor mengungkapkan hubungan antara keluarga Sharif dan empat properti di Avenfield House, sebuah bangunan mewah di Park Lane, di jantung distrik Mayfair yang sangat kaya di London.
Properti tersebut dipegang oleh dua perusahaan lepas pantai yang berbasis di Panama.