Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Definisi dan Sejarah Diplomasi Dunia

Kompas.com - 30/11/2021, 16:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Britannica

Jejak praktik diplomasi pertama Yunani adalah terkait Olimpiade pada 776 SM. Pada abad ke-6 SM, terdapat majelis antarnegara bagian Yunani dengan hak ekstrateritorial dan sekretariat permanen.

Sparta secara aktif membentuk aliansi pada pertengahan abad ke-6 SM, dan pada 500 SM menciptakan Liga Peloponesia.

Liga Peloponnesos atau Liga Peloponnesia adalah suatu persekutuan negara-negara kota di wilayah Peloponnesos pada abad 6 dan ke-5 SM.

Pada abad ke-5 SM, Athena memimpin Liga Delian selama Perang Yunani-Persia.

Liga Delos adalah perkumpulan negara kota Yunani yang anggotanya berjumlah antara 150 sampai 173 negara-kota, yang didirikan pada 477 SM.

Di bawah pimpinan Athena, Liga Delos memiliki tujuan untuk meneruskan penyerangan terhadap Kekaisaran Persia, setelah kemenangan Yunani pada Pertempuran Plataia pada akhir invasi kedua Persia ke Yunani dalam Perang Yunani-Persia.

Diplomasi Yunani kuno memiliki sejarah panjang dan banyak bentuk. Herald adalah diplomat pertama Yunani yang dilindungi oleh dewa dengan kekebalan yang tidak dimiliki utusan lain.

Baca juga: Jalan Terjal Diplomasi Nuklir Iran

Sejarah diplomasi di Romawi

Romawi mewarisi sistem politik yang dirancang orang Yunani dan menyesuaikannya dengan tugas administrasi kekaisaran.

Ketika Romawi berkembang, kekaisaran ini sering bernegosiasi dengan perwakilan dari daerah yang ditaklukkan, di mana penguasanya memberikan pemerintahan sendiri sebagian melalui sebuah perjanjian diplomasi.

Perjanjian dibuat dengan negara-negara lain di bawah hukum internasional Yunani. Selama Republik Romawi Senat melakukan kebijakan luar negeri, meskipun departemen untuk urusan luar negeri ada sendiri.

Di bawah Kekaisaran, seorang kaisar di Romawi berwenang mengambil keputusan utama dalam urusan luar negeri.

Seorang utusan/diplomat diterima dengan upacara dan keagungan, dan mereka serta para pembantunya diberikan kekebalan hukum.

Utusan Romawi dikirim ke luar negeri dengan instruksi tertulis dari pemerintah yang berkuasa. Seorang utusan atau nuntius terkadang juga dikirim ke kota-kota.

Untuk tanggung jawab yang lebih besar legatio (kedutaan besar) dari 10 atau 12 legati (duta besar) diatur di bawah seorang presiden.

Duta besar dipilih dari warga negara yang memiliki keterampilan pidato yang tidak terbantahkan.

Roma juga menciptakan arsip canggih, yang dikelola oleh arsiparis terlatih. Teknik paleografi dikembangkan untuk menguraikan dan mengotentikasi dokumen kuno.

Selama berabad-abad, aktivitas berbasis arsip ini menjadi pekerjaan utama dari diplomasi di dalam dan sekitar Kekaisaran Romawi.

Sejarah diplomasi di Bizantium

Bizantium menghasilkan diplomat profesional pertama.

Mereka diberi instruksi tertulis dan diperintahkan untuk disambut dengan sopan dan dijamu.

Dari abad ke-12 peran seorang diplomat sebagai pengumpul informasi tentang kondisi di negara tuan rumah mereka menjadi semakin penting untuk kelangsungan hidup negara Bizantium.

Ketika kekuatannya menurun, intelijen dari diplomat Bizantium memungkinkan para kaisar untuk bermain strategi melawan negara asing.

Penggunaan diplomat oleh Bizantium sebagai mata-mata berlisens bertujuan untuk merancang kebijakan yang terampil dan halus agar dapat menambal kekurangan negara di banding negara tetangga (Arab, Persia, dan Turki) maupun negara yang lebih jauh (Romawi dan Italia).

Setelah runtuhnya Kekaisaran Bizantium, elemen utama dari tradisi diplomasinya tetap hidup di Kekaisaran Ottoman dan di Italia Renaisans.

Baca juga: Dubes RI untuk Austria Bedah Buku Diplomasi Membumi: Narasi Cita Diplomat Indonesia”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com