Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Kritik Larangan Bepergian untuk Negara Selatan Afrika karena Varian Omicron

Kompas.com - 29/11/2021, 06:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (28/11/2021) mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk tidak memberlakukan larangan penerbangan di negara-negara selatan Afrika, karena kekhawatiran atas varian omicron baru.

Direktur regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, meminta negara-negara untuk mengikuti sains, dan peraturan kesehatan internasional untuk menghindari penggunaan pembatasan perjalanan.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Varian Omicron Lebih Buruk dari Delta | Penerbangan dari Afrika Selatan Diblokir Sejumlah Negara

“Pembatasan perjalanan mungkin berperan dalam sedikit mengurangi penyebaran Covid-19, tetapi memberi beban berat pada kehidupan dan mata pencaharian,” kata Moeti dalam sebuah pernyataan.

“Jika pembatasan diterapkan, mereka tidak boleh bersifat invasif atau mengganggu yang tidak perlu, dan harus berbasis ilmiah, menurut Peraturan Kesehatan Internasional, yang merupakan instrumen hukum internasional yang mengikat secara hukum yang diakui oleh lebih dari 190 negara.”

Moeti memuji Afrika Selatan karena mengikuti peraturan kesehatan internasional, dan memberitahu WHO segera setelah laboratorium nasionalnya mengidentifikasi varian omicron.

"Kecepatan dan transparansi pemerintah Afrika Selatan dan Botswana dalam menginformasikan dunia tentang varian baru ini patut diapresiasi,” ujarnya melansir AP.

“WHO mendukung negara-negara Afrika yang berani berbagi informasi kesehatan masyarakat yang menyelamatkan jiwa, membantu melindungi dunia dari penyebaran Covid-19.”

Baca juga: Waspada, Covid-19 Varian Omicron Sudah Masuk Australia

Kasus Varian Omicron dari virus corona muncul di negara-negara di belahan dunia lainnya pada Minggu (28/11/2021).

Banyak pemerintah bergegas menutup perbatasan, bahkan ketika para ilmuwan memperingatkan bahwa tidak jelas apakah varian baru lebih mengkhawatirkan daripada versi virus lainnya.

Sementara penyelidikan berlanjut ke Varian Omicron, WHO merekomendasikan agar semua negara “mengambil pendekatan berbasis risiko dan ilmiah, dan menerapkan langkah-langkah yang dapat membatasi kemungkinan penyebarannya.”

Dr Francis Collins, direktur National Institutes of Health di Amerika Serikat, menekankan bahwa belum ada data yang menunjukkan bahwa varian baru menyebabkan penyakit yang lebih serius daripada varian Covid-19 sebelumnya.

“Saya pikir itu lebih menular, ketika Anda melihat seberapa cepat penyebarannya melalui beberapa distrik di Afrika Selatan," kata Collins di "State of the Union" CNN.

Israel memutuskan untuk melarang masuknya orang asing, dan Maroko mengatakan akan menangguhkan semua penerbangan masuk selama dua minggu mulai Senin (22/11/2021).

Dua negara itu adalah contoh yang paling drastis dari pembatasan perjalanan, yang diberlakukan ketika negara-negara bergegas untuk memperlambat penyebaran Varian Omicron.

Baca juga: Dokter Penemu Covid-19 Varian Omicron Sebut Gejalanya Tidak Biasa tapi Ringan

Para ilmuwan di beberapa tempat – dari Hong Kong hingga Eropa – telah mengonfirmasi kemunculannya. Belanda melaporkan 13 kasus Varian Omicron pada Minggu (28/11/2021), dan Australia menemukan dua.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com