NUEVO URECHO, KOMPAS.com - Pemerasan terhadap petani alpukat oleh kartel makin parah di Meksiko barat, sehingga 500 orang berkumpul dan berjanji untuk membantu polisi pada Sabtu (27/11/2021).
Kelompok bersenjata itu menyebut diri mereka sebagai kelompok “bela diri” yang dikenal sebagai United Towns, atau Pueblos Unidos.
Baca juga: Kartel Narkoba Meksiko Gantung 9 Jasad di Jembatan, Peringatan untuk Saingan
Mereka berkumpul untuk rapat umum di kota Nuevo Urecho, di negara bagian barat Michoacan. Banyak diantaranya dipersenjatai dengan AR-15 dan senapan lainnya, serta koleksi senapan yang beraneka ragam.
Mereka mengatakan bahwa kartel narkoba seperti Viagras dan kartel Jalisco telah membebankan 'pajak perang' kepada petani alpukat sekitar 2.500 dollar AS (Rp 36 juta) per hektar.
Bosan dengan tuntutan pemerasan dan penculikan, petani dan pemilik tanah membentuk kelompok pada 2020, dan sekarang mengklaim memiliki hampir 3.000 anggota.
“Beberapa dari kami telah menjadi korban dari situasi ini, penculikan, pemerasan,” kata seorang pemimpin kelompok main hakim sendiri bertopeng ini melansir AP pada Sabtu (27/11/2021).
Dia meminta namanya tidak digunakan karena takut akan pembalasan dari geng.
Baca juga: Sejarah Kartel Sinaloa: Kartel Narkoba Kejam dari Meksiko
Untuk saat ini, para warga tampaknya bersedia menanggapi janji Gubernur Alfredo Ramirez Bedola untuk melucuti berbagai senjata anggota kelompoknya.
"Kami mencapai kesepakatan dengan walikota untuk meningkatkan jumlah polisi" yang berpatroli di daerah itu,” tambahnya.
"Untuk saat ini, kami menyimpan senjata kami, tetapi kami akan waspada untuk keluar dan mendukung polisi setiap saat."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.