WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru akan melonggarkan aturan Covis-19 dan menerapkan sistem baru untuk hidup dengan virus mulai bulan depan.
Dilansir Reuters, negara itu sebelumnya menerapkan aturan penguncian paling ketat di dunia.
Tapi Selandia Baru akan menjauh dari kebijakan "nol Covid".
Baca juga: Selandia Baru Bakal Akhiri Lockdown di Auckland Setelah 3,5 Bulan
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan hal ini pada hari Senin (22/11/2021).
Kebijakan baru akan diterapkan pada 2 Desember pukul 23.59.
Arden pun mengakui bahwa "delta ada di sini dan tidak akan hilang".
"Selandia Baru siap untuk mengatasinya karena tingkat vaksinasi kami yang tinggi dan langkah-langkah keamanan terbaru kami termasuk sistem lampu lalu lintas dan Pass Vaksin," kata Ardern.
Selandia Baru, yang telah memvaksinasi sekitar 83 persen populasinya, akan memiliki sistem "lampu lalu lintas" baru berdasarkan paspor vaksin.
Baca juga: Penguin Langka dari Antartika Ini Tersasar sampai Selandia Baru
Sistem lampu lalu lintas tiga tingkat yang baru akan memberi peringkat wilayah di Selandia Baru berdasarkan warna merah, kuning, dan hijau.
Hijau hampir tidak memiliki kontrol virus, sementara merah memungkinkan bisnis tetap buka tetapi pelanggan harus divaksinasi dan mengamati jarak sosial.
"Perbedaan utama antara kedua sistem adalah bahwa izin vaksin akan segera diperlukan di tempat-tempat seperti bar, gym, dan restoran," kata Ardern.
Auckland, yang telah berada di bawah pembatasan ketat selama tiga bulan terakhir, awalnya akan dikategorikan sebagai merah.
Auckland saat ini ditutup. Tapi laporan tersebut menambahkan bahwa aturan itu akan berubah pada 15 Desember.
Baca juga: Terima Kunjungan Menlu Selandia Baru, Jokowi Hadiahkan Tas Noken Papua
Selandia Baru telah mencatat hanya 40 kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi.
Arden sebelumnya mengumumkan pelonggaran pembatasan setelah negara itu mencapai tingkat vaksinasi 90 persen.
Namun, terlepas dari pembatasan, wabah varian delta telah menyebabkan pemerintah Arden mempertimbangkan kembali aturan ketat yang diberlakukan pada penduduk.
Pada bulan Oktober, Arden mengakui bahwa negara tersebut tidak dapat sepenuhnya menghilangkan Covid-19.
Baca juga: Kelelawar Ekor Panjang jadi Juara Bird of The Year 2021 Selandia Baru
“Untuk wabah ini, jelas bahwa periode pembatasan berat yang lama tidak membuat kami mencapai nol kasus,” kata Ardern.
“Sekarang kami memiliki vaksin, jadi kami bisa mulai mengubah cara kami melakukan sesuatu,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.