Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelawar Ekor Panjang jadi Juara Bird of The Year 2021 Selandia Baru

Kompas.com - 10/11/2021, 17:31 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

 

WELLINGTON, KOMPAS.com - Kelelawar ekor panjang (Chalinolobus Tuberculatus), yang juga dikenal sebagai pekapeka-tou-roa dalam bahasa Maori, berhasil melewati kompetisi kontes Bird of the Year 2021 Selandia Baru.

Dilansir Guardian, penduduk setempat terkejut ketika ia melampaui semua spesies burung lain dengan 3.000 suara dalam kompetisi populer.

Kompetisi ini juga memiliki jumlah suara terbanyak dalam 17 tahun sejarahnya, dengan 58.000 suara dari seluruh dunia.

Baca juga: Bagaimana Cara Kelelawar Berkembang Biak?

Kompetisi Bird of the Year diselenggarakan Forest and Bird, sebuah organisasi lingkungan di Selandia Baru yang didedikasikan untuk melindungi dan melestarikan flora dan fauna unik negara tersebut.

Setiap tahun, kompetisi diadakan untuk membawa kesadaran kepada satwa liar asli dan penderitaan ekologis yang mereka hadapi.

Pemungutan suara berlangsung antara Senin, 19 Oktober, dan berakhir pada 31 Oktober dengan total 76 spesies yang disorot dalam kontes.

Ini termasuk kelelawar ekor panjang sebagai mamalia pertama yang ditambahkan ke daftar kontestan.

Baca juga: Penelitian Perancis: Covid-19 Tidak Berasal dari Gua Kelelawar China

Negara kepulauan ini hanya memiliki dua spesies kelelawar asli: kelelawar ekor panjang dan kelelawar ekor pendek yang lebih kecil.

Kelelawar ekor panjang Selandia Baru adalah salah satu mamalia paling langka di dunia.

Hewan ini berukuran sebesar ibu jari manusia dengan lebar sayap sebesar tangan manusia, dengan berat kurang dari satu sendok makan gula.

Saat ini, Daftar Merah IUCN mencantumkan kelelawar kecil sebagai sangat terancam punah.

Deforestasi dan predator invasif seperti tikus, posum, cerpelai, dan kucing, telah sangat memengaruhi populasi kelelawar di Selandia Baru.

Baca juga: Digigit Kelelawar Saat Tidur, Pria Ini Meninggal Terinfeksi Rabies

Namun, kelelawar sebagai juara tahun ini telah menimbulkan kekecewaan.

Beberapa pemilih bersikukuh bahwa kelelawar bukan burung dan seharusnya tidak diikutsertakan dalam kompetisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com