WUHAN, KOMPAS.com - Dr Shi Zhengli, yang juga dikenal sebagai “wanita kelelawar,” kembali menyangkal keras tuduhan bahwa laboratorium Wuhan China adalah sumber wabah Covid-19.
Peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, yang kembali menjadi pusat kontroversi asal Covid-19 itu, juga menyatakan “tidak takut dengan penyelidikan apa pun.”
Baca juga: Peneliti di Lab Wuhan Membantah Covid-19 Bocor dari Tempatnya
Shi dikenal sebagai “wanita kelelawar" karena penelitiannya yang panjang tentang virus corona kelelawar.
Newsweek pada Senin (14/6/2021) mewartakan Shi kembali menjadi target dari mereka yang percaya bahwa lab adalah kemungkinan sumber wabah Covid-19.
Anggota Kongres dan mantan pejabat Trump telah menyorot penelitian fungsi virus (Gain-of-function) yang dilakukan di laboratoriumnya, sebagai bukti potensi kebocoran.
Tetapi Shi menolak dia melakukan eksperimen kontroversial.
"Saya yakin saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Jadi aku tidak perlu takut." kata Shi kepada The New York Times.
“Gain-of-function” (GOF) mengacu pada penelitian yang melibatkan pengambilan patogen dan memanipulasinya agar menjadi lebih berbahaya bagi manusia. Penelitian itu dilakukan sebagai langkah antisipasi sebelum pandemi yang dikhawatirkan terjadi.
Baca juga: Ilmuwan China di Lab Wuhan Pernah Eksperimen Membuat Virus Corona Hibrida
Senator Amerika Serikat (AS), Rand Paul, telah menjadi salah satu kritikus paling vokal atas penelitian ini. Dia mempertanyakan apakah risiko penelitian ini sepadan dengan manfaatnya.
Politisi Partai Republik itu juga mengkritik hibah yang diterima laboratorium China dari AS. Dia meyakini itu digunakan untuk penelitian yang dinilai kontroversial tersebut.
Dr Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), membantah hibah itu dimaksudkan untuk digunakan dalam penelitian GOF.
Namun, ketika didorong tentang bagaimana dia tahu hal itu tidak terjadi, Fauci kemudian mengaku tidak dapat menjamin bahwa uang itu digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan.
Dia menambahkan bahwa mendukung ilmuwan China, sebagai orang yang dapat dipercaya.
Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan
Kepada The New York Times, Shi mengatakan labnya "tidak pernah melakukan atau bekerja sama dalam melakukan eksperimen GOF yang meningkatkan virulensi virus."
Dia berargumen eksperimennya tidak termasuk GOF. Pasalnya dia berusaha memahami bagaimana patogen dapat melompati spesies, bukan bagaimana membuatnya lebih berbahaya.