DUBAI, KOMPAS.com - Seruan semakin meningkat agar bintang pop Justin Bieber membatalkan penampilannya dalam Konser F1 di Arab Saudi bulan depan, setelah Hatice Cengiz, tunangan Jamal Khashoggi, bergabung dengan desakan itu pada Minggu (21/11/2021).
Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan oleh The Washington Post, tunangan kritikus Saudi yang terbunuh itu, mendesak agar sang mega bintang Kanada membatalkan penampilannya pada 5 Desember di kota Laut Merah, Jeddah.
Baca juga: Tunangan Khashoggi Mengutuk Pembelian Newcastle United oleh Konsorsium Arab Saudi
Itu untuk "mengirim pesan yang kuat kepada dunia, bahwa nama dan bakat Anda tidak akan digunakan untuk memulihkan reputasi rezim yang membunuh para pengkritiknya.”
Konser Bieber adalah penampilan paling menarik yang dijadwalkan untuk balapan di Jeddah, meskipun penampil dalam konser F1 lainnya termasuk rapper A$AP Rocky, DJ David Guetta dan Tiesto dan penyanyi Jason Derulo.
Ini bukan pertama kalinya seorang bintang pop menghadapi tekanan untuk mundur dari konser di Arab Saudi.
Mariah Carey adalah artis dengan nama terbesar yang tampil di panggung di Arab Saudi setelah pembunuhan Khashoggi oleh agen Saudi di Turki pada Oktober 2018. Dia menepis seruan untuk memboikot pertunjukan tersebut.
Tekanan publik, juga mendorong Nicki Minaj pada 2019 untuk membatalkan penampilannya di atas panggung di sebuah konser di Jeddah.
Kepada AP, rapper itu mengaku ingin menunjukkan dukungan untuk hak-hak perempuan, hak-hak gay dan kebebasan berekspresi.
Baca juga: Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi, 4 Orang Pernah Dapat Pelatihan Paramiliter di AS
Pembunuhan kejam Khashoggi pada 2018 dilakukan oleh anggota tim yang terdiri dari 15 agen pemerintah Saudi yang telah dikirim ke Istanbul.
Di sana, penulis dan mantan juru bicara pemerintah itu memiliki janji di konsulat Saudi untuk dokumen yang diperlukan untuk menikahi Cengiz. Tunangannya menunggu Khashoggi di luar konsulat, tetapi dia tidak pernah keluar. Tubuhnya tidak pernah ditemukan.
Pembunuhan oleh agen yang bekerja untuk putra mahkota menarik perhatian internasional dan membayangi Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), yang reputasinya tidak pernah pulih sepenuhnya.
Pangeran MBS telah menyatakan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang operasi yang membunuh Khashoggi.
Namun, penilaian intelijen AS yang dipublikasikan di bawah Presiden Joe Biden, menemukan bahwa putra mahkota Arab Saudi menyetujui operasi tersebut.
"Perlu diketahui bahwa undangan Anda untuk berpartisipasi dalam konser di Jeddah datang langsung dari MBS, demikian putra mahkota dikenal," tulis Cengiz dalam surat terbukanya kepada Justin Bieber.
"Tidak ada hal penting yang terjadi di Arab Saudi tanpa persetujuannya, dan tentu saja termasuk peristiwa penting dan mencolok seperti ini (konser F1)."
Baca juga: Selidiki Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ahli Ini Dapat Ancaman Kematian dari Pejabat Arab Saudi