Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB dan AS Tuntut Bukti Keberadaan Bintang Tenis China Peng Shuai

Kompas.com - 20/11/2021, 15:20 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

JENEWA, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (19/11/2021) menuntut bukti keberadaan Peng Shuai, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan bintang tenis China itu.

Al Jazeera melaporkan pemain tenis ternama China tersebut belum terlihat di depan umum sejak mengaku mengalami pelecehan seksual oleh mantan wakil perdana menteri China.

Baca juga: Ada yang Janggal, E-mail Klarifikasi Bintang Tenis China Peng Shuai Dipertanyakan

Pada 2 November, Peng Shuai mengatakan dalam unggahan Weibo yang sekarang telah dihapus bahwa Zhang Gaoli telah memaksanya untuk berhubungan seks.

Sejumlah pemain tenis dunia, badan olahraga internasional, pemerintah, dan pembela hak asasi manusia semuanya berbicara untuk mendukung wanita berusia 35 tahun ini.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden ingin China "memberikan bukti independen yang dapat diverifikasi", tentang keberadaan Peng.

AS menyatakan "keprihatinan mendalam" tentang mantan pemain ganda peringkat teratas dunia itu.

Sementara PBB bersikeras untuk melakukan penyelidikan yang sepenuhnya transparan atas klaim Peng.

“Penting untuk memiliki bukti keberadaan dan kesejahteraannya,” Liz Throssell, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan kepada wartawan di Jenewa.

"Kami menyerukan penyelidikan transparansi penuh atas tuduhan serangan seksual terhadapnya."

Baca juga: Petenis China Peng Shuai Hilang, Novak Djokovic Ikut Syok

Pemain tenis termasuk Naomi Osaka, Serena Williams dan Novak Djokovic, pemain top putra dunia, juga telah menyuarakan dukungan mereka untuk atlet China tersebut.

“Ini mengerikan. Maksud saya, seseorang hilang,” kata Djokovic di ATP Finals di kota Turin, Italia.

“Seluruh komunitas tenis perlu mendukungnya dan keluarganya dan memastikan bahwa dia aman dan sehat.”

Djokovic juga mendukung pernyataan Asosiasi Tenis Wanita (WTA) bahwa pihaknya siap untuk memutuskan hubungan bisnis yang menguntungkan dengan China atas Peng.

“Jika Anda memiliki turnamen di tanah China tanpa menyelesaikan situasi ini, itu akan sedikit aneh, jadi saya mengerti mengapa WTA mengambil sikap seperti itu,” kata Djokovic.

Peng Shuai adalah mantan juara ganda Wimbledon dan Perancis Terbuka. Dia menuduh Zhang, yang pensiun pada 2018, telah "memaksa" dia untuk berhubungan seks selama hubungan putus-sambung jangka panjang.

Baca juga: Bintang Tenis Peng Shuai Mengaku Dilecehkan Pejabat China, Beijing Membisu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com