BERLIN, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) mengaktifkan kembali unit artilerinya di Jerman, Komando Artileri ke-56, untuk kali pertama sejak Perang Dingin.
Unit nuklir tersebut juga dipersenjatai dengan rudal hipersonik jarak jauh bernama Dark Eagle sebagaimana dilansir The Sun, Kamis (11/11/2021).
The Sun melaporkan, Dark Eagle mampu terbang dengan kecepatan 6.437 kilometer per jam dapat menghancurkan Moskwa, Rusia, hanya dalam 21 menit 30 detik.
Baca juga: Iran Luncurkan Rudal Torpedo dalam Latihan Militer untuk Hadapi Barat dan Sekutunya
Komando Artileri ke-56, yang berbasis di Distrik Barat Mainz-Kastel, Jerman, secara resmi diaktifkan kembali oleh Angkatan Darat AS pekan ini.
Keputusan untuk mengaktifkan kembali unit artileri tersebut terjadi di tengah kekhawatiran dari Kementerian Pertahanan AS.
Kementerian yang bermarkas di Pentagon tersebut menduga Rusia telah menyalip NATO dan AS dalam menciptakan roket artileri jarak jauh.
Komando Artileri ke-56 sendiri pertama kali dibentuk pada 1942 dan bertempur di Eropa selama Perang Dunia II.
Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Rudal Dekat Damaskus Suriah
Setelah itu, komando tersebut diaktifkan di Jerman pada 1963 dalam Perang Dingin. Lalu unit itu dinonaktifkan pada 1991 setelah jatuhnya Uni Soviet.
Komandan Komando Artileri ke-56 Jenderal Stephen Maranian mengatakan, aktivasi itu akan memberi Angkatan Darat AS Eropa dan Afrika kemampuan yang signifikan dalam operasi multi-domain.
Diyakini bahwa AS tertinggal dalam pembuatan senjata hipersonik. Sampai bulan lalu, diumumkan bahwa AS telah menyelesaikan pengiriman Dark Eagle.
Bulan lalu, China secara mengejutkan dilaporkan unggul dalam perlombaan senjata hipersonik setelah melakukan uji coba.
Baca juga: Rudal Houthi Hantam Masjid dan Sekolah, 13 Orang Tewas
Pejabat intelijen dan militer AS tercengang setelah China meluncurkan roket ke luar angkasa yang membawa kendaraan luncur hipersonik yang kemudian mengelilingi bumi sebelum menuju sasarannya.
Rudal hipersonik adalah teknologi yang bakal menjadi kunci di masa depan.
Tidak seperti rudal balistik, yang terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan yang curam, rudal hipersonik mampu mengelilingi orbit bumi dan menyerang targetnya.
Selain itu, rudal hipersonik dapat terbang lima kali kecepatan suara sehingga membuatnya sangat sulit untuk dicegat dan dijatuhkan.
Baca juga: India Uji Coba Rudal Balistik Agni-5 dengan Jarak Tempuh 5.000 Km
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.