Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pasang Rudal Dark Eagle di Jerman, Mampu Hancurkan Moskwa dalam 21 Menit

Kompas.com - 13/11/2021, 13:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Sun

BERLIN, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) mengaktifkan kembali unit artilerinya di Jerman, Komando Artileri ke-56, untuk kali pertama sejak Perang Dingin.

Unit nuklir tersebut juga dipersenjatai dengan rudal hipersonik jarak jauh bernama Dark Eagle sebagaimana dilansir The Sun, Kamis (11/11/2021).

The Sun melaporkan, Dark Eagle mampu terbang dengan kecepatan 6.437 kilometer per jam dapat menghancurkan Moskwa, Rusia, hanya dalam 21 menit 30 detik.

Baca juga: Iran Luncurkan Rudal Torpedo dalam Latihan Militer untuk Hadapi Barat dan Sekutunya

Komando Artileri ke-56, yang berbasis di Distrik Barat Mainz-Kastel, Jerman, secara resmi diaktifkan kembali oleh Angkatan Darat AS pekan ini.

Keputusan untuk mengaktifkan kembali unit artileri tersebut terjadi di tengah kekhawatiran dari Kementerian Pertahanan AS.

Kementerian yang bermarkas di Pentagon tersebut menduga Rusia telah menyalip NATO dan AS dalam menciptakan roket artileri jarak jauh.

Komando Artileri ke-56 sendiri pertama kali dibentuk pada 1942 dan bertempur di Eropa selama Perang Dunia II.

Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Rudal Dekat Damaskus Suriah

Setelah itu, komando tersebut diaktifkan di Jerman pada 1963 dalam Perang Dingin. Lalu unit itu dinonaktifkan pada 1991 setelah jatuhnya Uni Soviet.

Komandan Komando Artileri ke-56 Jenderal Stephen Maranian mengatakan, aktivasi itu akan memberi Angkatan Darat AS Eropa dan Afrika kemampuan yang signifikan dalam operasi multi-domain.

Diyakini bahwa AS tertinggal dalam pembuatan senjata hipersonik. Sampai bulan lalu, diumumkan bahwa AS telah menyelesaikan pengiriman Dark Eagle.

Bulan lalu, China secara mengejutkan dilaporkan unggul dalam perlombaan senjata hipersonik setelah melakukan uji coba.

Baca juga: Rudal Houthi Hantam Masjid dan Sekolah, 13 Orang Tewas

Pejabat intelijen dan militer AS tercengang setelah China meluncurkan roket ke luar angkasa yang membawa kendaraan luncur hipersonik yang kemudian mengelilingi bumi sebelum menuju sasarannya.

Rudal hipersonik adalah teknologi yang bakal menjadi kunci di masa depan.

Tidak seperti rudal balistik, yang terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan yang curam, rudal hipersonik mampu mengelilingi orbit bumi dan menyerang targetnya.

Selain itu, rudal hipersonik dapat terbang lima kali kecepatan suara sehingga membuatnya sangat sulit untuk dicegat dan dijatuhkan.

Baca juga: India Uji Coba Rudal Balistik Agni-5 dengan Jarak Tempuh 5.000 Km

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com