Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Berlakukan Lockdown Lagi Saat 10 Negara Uni Eropa Dicatat Hadapi Situasi Covid-19 "Sangat Mengkhawatirkan"

Kompas.com - 13/11/2021, 09:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pemerintah Uni Eropa pada Jumat (12/11/2021) menghadapi lonjakan Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan, dan Belanda menjadi negara Eropa Barat pertama yang memberlakukan lockdown.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan pada Kamis (11/11/2021), setidaknya selama 3 pekan memberlakukan lockdown yang menargetkan restoran, toko, dan acara olahraga untuk mengekang rekor lonjakan infeksi Covid-19.

Pemberlakukan lockdown lagi oleh pemerintah Belanda terjadi saat badan penyakit Uni Eropa mengatakan 10 negara di blok 27 anggota menghadapi situasi lonjakan Covid-19 dengan status "sangat mengkhawatirkan".

Lalu, memperingatkan potensi pandemi Covid-19 yang memburuk di seluruh benua Eropa, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Covid-19 Meningkat, Belanda Akan Terapkan Lockdown Parsial Pertama di Eropa Barat

Dalam penilaian risiko Covid-19 mingguan, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa mencatat ada Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Yunani, Hongaria, Belanda, Polandia, dan Slovenia, dalam kategori sangat mengkhawatirkan.

Sejak muncul di China pada Desember 2019, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 5 juta orang dan menyebabkan kehancuran ekonomi di seluruh dunia.

Uni Eropa telah menghadapi penurunan tajam dalam situasi epidemi Covid-19, terutama di Jerman dan Eropa tengah dan timur. Orang yang tidak divaksin Covid-19 adalah yang paling rentan.

Namun, Rutte mengatakan kepada rakyatnya bahwa krisis Covid-19 membutuhkan "pukulan keras beberapa pekan karena virus ada di mana-mana, di seluruh negeri, di semua sektor dan segala usia".

Kasus Covid-19 di Belanda telah melonjak sejak pemerintah mencabut sebagian besar tindakan pembatasan kurang dari 2 bulan lalu, pada 25 September, saat terjadi tingkat rekor lebih dari 16.000 pada Kamis dan Jumat.

"Untungnya, sebagian besar telah divaksinasi, jika tidak, penderitaan di rumah sakit tidak akan terhitung saat ini," kata Rutte.

Baca juga: Austria Akan Berlakukan Lockdown Khusus bagi Warga Tidak Divaksin Covid-19

Acara publik dibatalkan selama lockdown


Bar, restoran, kafe, dan supermarket harus tutup pada pukul 20.00 selama 3 pekan ke depan mulai Sabtu (13/11/2021). Sementara toko-toko yang tidak penting harus tutup pada pukul 18.00, kata pemerintah Belanda.

Masyarakat akan dibatasi untuk menerima tamu, maksimal 4 orang di dalam rumah, dan telah disarankan untuk bekerja di rumah kecuali benar-benar diperlukan untuk bekerja di kantor.

Acara publik juga akan dibatalkan, tetapi pertandingan sepak bola, seperti kualifikasi Piala Dunia kandang Belanda dengan Norwegia minggu depan harus dimainkan secara tertutup.

Sementara, sekolah akan tetap buka.

Halaman:

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com