Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belanda Berlakukan Lockdown Lagi Saat 10 Negara Uni Eropa Dicatat Hadapi Situasi Covid-19 "Sangat Mengkhawatirkan"

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pemerintah Uni Eropa pada Jumat (12/11/2021) menghadapi lonjakan Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan, dan Belanda menjadi negara Eropa Barat pertama yang memberlakukan lockdown.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan pada Kamis (11/11/2021), setidaknya selama 3 pekan memberlakukan lockdown yang menargetkan restoran, toko, dan acara olahraga untuk mengekang rekor lonjakan infeksi Covid-19.

Pemberlakukan lockdown lagi oleh pemerintah Belanda terjadi saat badan penyakit Uni Eropa mengatakan 10 negara di blok 27 anggota menghadapi situasi lonjakan Covid-19 dengan status "sangat mengkhawatirkan".

Lalu, memperingatkan potensi pandemi Covid-19 yang memburuk di seluruh benua Eropa, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (12/11/2021).

Dalam penilaian risiko Covid-19 mingguan, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa mencatat ada Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Yunani, Hongaria, Belanda, Polandia, dan Slovenia, dalam kategori sangat mengkhawatirkan.

Sejak muncul di China pada Desember 2019, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 5 juta orang dan menyebabkan kehancuran ekonomi di seluruh dunia.

Uni Eropa telah menghadapi penurunan tajam dalam situasi epidemi Covid-19, terutama di Jerman dan Eropa tengah dan timur. Orang yang tidak divaksin Covid-19 adalah yang paling rentan.

Namun, Rutte mengatakan kepada rakyatnya bahwa krisis Covid-19 membutuhkan "pukulan keras beberapa pekan karena virus ada di mana-mana, di seluruh negeri, di semua sektor dan segala usia".

Kasus Covid-19 di Belanda telah melonjak sejak pemerintah mencabut sebagian besar tindakan pembatasan kurang dari 2 bulan lalu, pada 25 September, saat terjadi tingkat rekor lebih dari 16.000 pada Kamis dan Jumat.

"Untungnya, sebagian besar telah divaksinasi, jika tidak, penderitaan di rumah sakit tidak akan terhitung saat ini," kata Rutte.

Bar, restoran, kafe, dan supermarket harus tutup pada pukul 20.00 selama 3 pekan ke depan mulai Sabtu (13/11/2021). Sementara toko-toko yang tidak penting harus tutup pada pukul 18.00, kata pemerintah Belanda.

Masyarakat akan dibatasi untuk menerima tamu, maksimal 4 orang di dalam rumah, dan telah disarankan untuk bekerja di rumah kecuali benar-benar diperlukan untuk bekerja di kantor.

Acara publik juga akan dibatalkan, tetapi pertandingan sepak bola, seperti kualifikasi Piala Dunia kandang Belanda dengan Norwegia minggu depan harus dimainkan secara tertutup.

Sementara, sekolah akan tetap buka.

Beberapa ratus pengunjuk rasa marah dengan pengumuman pemerintah Belanda yang memberlakukan kembali lockdown.

Massa berkumpul di Den Haag dengan polisi menembakkan meriam air ke arah mereka.

Negara-negara Eropa lainnya smentara ini tidak melakukan tindakan drastis seperti lockdown yang dilakukan Belanda.

Namun, Norwegia mengatakan akan memperkenalkan kembali langkah-langkah nasional untuk membendung lonjakan kasus Covid-19, seperti memberikan otoritas setiap kota untuk menggunakan kartu kesehatan sebagai syarat beraktivitas seharian.

Negara Nordik yang telah mencabut semua pembatasan Covid-19 pada akhir September, juga akan mengusulkan dosis vaksin ketiga untuk orang di atas 18 tahun.

Namun tidak akan memberlakukan lockdown lagi, Perdana Menteri Jonas Gahr Store mengatakan itu pada konferensi pers.

"Pemerintah ingin memperkenalkan langkah-langkah nasional baru untuk menahan penularan (Covid-19)," kata Store .

"Namun, kami tidak berbicara tentang kurungan atau tindakan seketat yang kami lihat sebelumnya di pandemi," imbuhnya.

Sementara otoritas kota Wina mengatakan mereka akan mulai memvaksinasi anak-anak muda berumur 5 tahun, yang pertama di Uni Eropa.

Negara bagian Salzburg dan Upper Austria, yang telah mengalami beberapa peningkatan kasus Covid-19 terburuk, sudah meperkenalkan lockdown khusus bagi masyarakat tidak divaksin mulai Senin (15/11/2021).

Ini berarti mereka tidak akan dapat meninggalkan rumah kecuali untuk alasan-alasan, seperti membeli kebutuhan pokok, berolahraga atau mencari perawatan medis.

"Tujuannya jelas. Kami ingin pada hari Minggu memberi lampu hijau untuk lockdown nasional bagi mereka yang tidak divaksin," kata Kanselir Austria Alexander Schallenberg dalam konferensi pers.

Ia juga telah menyayangkan tingkat vaksinasi 65 persen yang disebutnya "sangat rendah".

Lockdown di seluruh negeri akan diberlakukan dengan pemeriksaan di tempat secara "acak".

Negara tetangga Jerman juga bersiap pada Jumat (12/11/2021) untuk memberlakukan pembatasan baru agar dapat menahan gelombang Covid-19 keempat yang ganas.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menggambarkan situasi Covid-19 adalah "serius", sementara kepala badan kesehatan negara itu mendesak warganya untuk menghindari pertemuan besar.

Di tengah lonjakan rekor infeksi Covid-19, Lothar Wieler, kepala Institut Robert Koch (RKI), menambahkan bahwa dia sendiri akan melewatkan pesta Tahun Baru bulan depan.

Wieler mengatakan pertemuan besar "harus dilihat dengan sangat kritis" dan dalam beberapa situasi "jelas harus dibatalkan".

Pemerintah federal dan para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman akan bertemu Kamis depan (18/11/2021) membahas langkah-langkah bersama untuk memerangi kebangkitan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/13/095448370/belanda-berlakukan-lockdown-lagi-saat-10-negara-uni-eropa-dicatat-hadapi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke