Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasukan Janibeg, Lontarkan Mayat Wabah Pakai Ketapel Raksasa

Kompas.com - 11/11/2021, 18:51 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

 

KOMPAS.com - Pada tahun 1334, sebuah epidemi yang pada akhirnya akan membunuh dua pertiga penduduk China melanda provinsi Hopei di timur laut China.

Wabah merenggut hingga 90 persen dari populasi, atau sekitar 5.000.000 orang.

Dibawa di sepanjang rute perdagangan, Black Death atau "Maut Hitam", demikian sebutannya, mulai bergerak ke barat, menyerang India, Suriah, dan Mesopotamia.

Baca juga: “Pasien Nol” Wabah Black Death Ditemukan dari Jasad Berusia 5.000 Tahun

Dilansir History, pada tahun 1346, wabah datang ke Kaffa, sebuah kota katedral di Genoa dan pusat pelabuhan bagi industri perdagangan yang sukses di Semenanjung Krimea di Laut Hitam.

Pasukan Tartar Kipchak Khan Janibeg, yang didukung oleh pasukan Venesia, pesaing Genoa, mengepung Kaffa.

Harapannya, mereka bisa menyingkirkan Genoa dari salah satu landasan pertahanan Eropa dan menyisihkan dominasi Genoa dalam perdagangan timur-barat.

Kaffa tidak berdaya, nyaris tidak mampu mempertahankan kondisi hidup yang paling buruk sekalipun.

Pasokan utamanya terputus dan Kaffa menghabiskan tahun berikutnya menyaksikan dirinya sendiri merosot ke keadaan tanpa harapan.

Baca juga: Misteri Dokter Wabah Black Death, Gemar Pakai APD dan Masker Sangar

Pada tahun 1347, nyatanya keadaan berbalik. Lawan-lawan mereka mulai mati pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Pasukan Janibeg dikalahkan oleh wabah. Janibeg tidak punya pilihan selain menghentikan pengepungannya.

Tetapi sebelumnya, pasukan ini melakukan satu tindakan perang terakhir melawan Genoa.

Menggunakan ketapel yang dirancang untuk melemparkan batu-batu besar dan bola api ke atas tembok kota-kota, Janibeg meluncurkan mayat-mayat yang dipenuhi wabah ke kota.

Baca juga: Kisah Misteri: Bagaimana Wabah Black Death Melahirkan Mitos tentang Vampir?

Orang Italia dengan cepat membuang mayat-mayat ini kembali ke laut, tetapi kerusakan telah terjadi.

Karena kondisi kumuh saat pengepungan, wabah sudah siap dihancurkan dengan cepat.

Berharap untuk menghindari penyakit yang menyebar dengan cepat, empat kapal Genoa, yang dianggap bebas dari wabah, berangkat dari Kaffa.

Mereka berlayar pulang ke Italia. Dan di situlah, wabah sekali lagi menyebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com