Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pasukan Janibeg, Lontarkan Mayat Wabah Pakai Ketapel Raksasa

KOMPAS.com - Pada tahun 1334, sebuah epidemi yang pada akhirnya akan membunuh dua pertiga penduduk China melanda provinsi Hopei di timur laut China.

Wabah merenggut hingga 90 persen dari populasi, atau sekitar 5.000.000 orang.

Dibawa di sepanjang rute perdagangan, Black Death atau "Maut Hitam", demikian sebutannya, mulai bergerak ke barat, menyerang India, Suriah, dan Mesopotamia.

Dilansir History, pada tahun 1346, wabah datang ke Kaffa, sebuah kota katedral di Genoa dan pusat pelabuhan bagi industri perdagangan yang sukses di Semenanjung Krimea di Laut Hitam.

Pasukan Tartar Kipchak Khan Janibeg, yang didukung oleh pasukan Venesia, pesaing Genoa, mengepung Kaffa.

Harapannya, mereka bisa menyingkirkan Genoa dari salah satu landasan pertahanan Eropa dan menyisihkan dominasi Genoa dalam perdagangan timur-barat.

Kaffa tidak berdaya, nyaris tidak mampu mempertahankan kondisi hidup yang paling buruk sekalipun.

Pasokan utamanya terputus dan Kaffa menghabiskan tahun berikutnya menyaksikan dirinya sendiri merosot ke keadaan tanpa harapan.

Pada tahun 1347, nyatanya keadaan berbalik. Lawan-lawan mereka mulai mati pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Pasukan Janibeg dikalahkan oleh wabah. Janibeg tidak punya pilihan selain menghentikan pengepungannya.

Tetapi sebelumnya, pasukan ini melakukan satu tindakan perang terakhir melawan Genoa.

Menggunakan ketapel yang dirancang untuk melemparkan batu-batu besar dan bola api ke atas tembok kota-kota, Janibeg meluncurkan mayat-mayat yang dipenuhi wabah ke kota.

Orang Italia dengan cepat membuang mayat-mayat ini kembali ke laut, tetapi kerusakan telah terjadi.

Karena kondisi kumuh saat pengepungan, wabah sudah siap dihancurkan dengan cepat.

Berharap untuk menghindari penyakit yang menyebar dengan cepat, empat kapal Genoa, yang dianggap bebas dari wabah, berangkat dari Kaffa.

Mereka berlayar pulang ke Italia. Dan di situlah, wabah sekali lagi menyebar.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/11/185143770/kisah-pasukan-janibeg-lontarkan-mayat-wabah-pakai-ketapel-raksasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke