Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reichskristallnacht, Salah Satu Peristiwa Terkejam Era Nazi Jerman

Kompas.com - 10/11/2021, 12:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Tanggal 9 November 1938 malam, sinagog, toko, apartemen Yahudi di seluruh Jerman dihancurkan. Di malam yang dikenal sebagai Reichskristallnacht, kaum Yahudi di Jerman mengalami penghinaan dan disiksa secara brutal.

"Saya masih ingat kejadian pada pagi hari 10 November," kata W Michael Blumenthal. "Ayah saya ditangkap di pagi hari dan kemudian, diiringi kecemasan ibuku, saya berjalan di jalanan. Di Kurfurstendamm, saya melihat jendela-jendela yang dilempari, asap mengepul dari sisa puing bekas sinagog yang terbakar.“

Blumenthal saat itu baru berusia 12 tahun. 75 tahun kemudian ia kembali ke Berlin dan duduk sebagai Direktur Museum Yahudi.

Baca juga: Cara Joseph Goebbels Sebarkan Propaganda Nazi

Dihina dan dipukuli

Pada 9 November 1938 malam, terjadi kerusuhan yang mengerikan, terutama bagi orang-orang Yahudi di seluruh Jerman dan Austria. Ratusan rumah ibadah dijarah, dirusak dan dibakar. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan Reichskristallnacht.

Orang dipermalukan di jalan, dipukuli , juga dibunuh - hanya karena mereka adalah orang Yahudi. Polisi menyaksikan petugas pemadam kebakaran nukannya memadamkan rumah-rumah ibadah dan kantor-kantor bisnis Yahudi, tetapi hanya rumah-rumah sekitarnya.

Pada 10 November 1938, sekitar 30 ribu warga Yahudi yang ditangkap dibawa ke kamp konsentrasi Dachau, Buchenwald, dan Sachsenhausen. Termasuk ayah dari W Michael Blumenthal.

"Saya masih ingat kata-kata ibuku ketika ia dibawa pergi oleh dua orang polisi. Apa yang terjadi ? Apa yang Anda lakukan? Apa yang dilakukannya? Bahkan sebagai anak berusia dua belas tahun, saya dapat merasakan kecemasan dari orang dewasa, dalam hal ini ibu saya," kata Michael W Blumenthal.

Baca juga: Inilah Senjata Terbesar di Dunia, Andalan Nazi Saat Merebut Perancis

9 November 1938

Kekerasan fisik dan intimidasi terjadi di Jerman sejak bangkitnya Nazi pada 1933. Dengan undang-undang Nurnberg tahun 1935, kegiatan mereka di ruang publik dibatasi. Banyak yang kehilangan mata pencarian.

"Penting untuk memahami bahwa November 1938 merupakan titik balik dalam sejarah," kata sejarawan Raphael Gross, yang menjabat sebagai kepala Museum Yahudi di Frankfurt.

Peristiwa November 1938 itu dipicu oleh kemarahan orang-orang akibat pembunuhan diplomat Jerman Ernst vom Rath pada 7 November di Paris, yang dilakukan oleh seorang remaja Yahudi Herschel Grynszpan.

Baca juga: Tank Captain America Ternyata Terinspirasi Prototipe Tank Nazi

Segera setelah radio Jerman melaporkan berita tersebut, kerusuhan dengan motif anti-Yahudi menyebar di beberapa kota di Jerman. Dua hari kemudian - Adolf Hitler secara pribadi memberikan perintah.

Dari Munchen, di mana pemimpin Nazi berkumpul untuk perayaan peringatan kudeta Hitler, Menteri Propaganda Joseph Goebbels menyampaikan pidato, ia memerintahkan penghancuran toko-toko milik warga Yahudi dan pembakaran sinagog.

Ini btidak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Berlin, Koln, Hamburg, Frankfurt, namun juga di di kota-kota kecil dan desa-desa di seluruh Jerman.

Baca juga: Konsumsi Narkoba Tentara Nazi yang Memicu Kebrutalan Invasi

Kurfurstendamm tampak seperti medan perang

Banyak diplomat yang ditempatkan di Jerman melaporkan kejadian itu ke negara asal mereka. "Mereka penuh kengerian dan menyebut kata-kata seperti budaya barbarisme," kata Hermann Simon.

Dari Hamburg ke Innsbruck, dari Koln ke Wroclaw--Direktur Pusat Judaicum itu berhasil mengumpulkan laporan-laporan yang ditulis oleh para diplomat dari 20 negara yang kala itu ditempatkan di Jerman.

Misalnya, laporan duta besar Latvia yang menulis, "Kurfurstendamm tampak seperti medan perang."

Baca juga: Seorang Tersangka Pedofil Koleksi 8.000 Item Nazi Senilai Rp 49,4 Miliar di Rumahnya

Dunia menyaksikan

Tetapi tidak ada tuntutan konkrit atau desakan yang dikirimkan para diplomat itu ke pemerintah negara asal mereka.

Sejarawan Raphael Gross mengatakan, “Respons terhadap laporan tersebut relatif rendah."

“Pada November 1938 anak-anak mulai dibawa pergi ke Inggris. Ini diurus oleh negara-negara, tapi jumlahnya masih terlalu sedikit," tambahnya.

Kedutaan Besar Italia menulis pada 16 November 1938, "Tidak terbayangkan, bahwa 500.000 orang per hari ditembak, dipaksa bunuh diri atau terkunci dalam kamp konsentrasi raksasa."

Keluarga W Michael Blumenthal berhasil melarikan diri ke Shanghai, China, pada 1938. Itu adalah satu-satunya tempat yang bisa dimasuki pengungsi tanpa visa pada saat itu.

Baca juga: Wanita Jerman Dituduh Bersekongkol dengan Nazi, Kabur Sebelum Diadili

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com