Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Narkoba Tentara Nazi yang Memicu Kebrutalan Invasi

Kompas.com - 27/10/2021, 08:56 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Buku “Der Totale Rausch” (The Total Rush) karya Norman Ohler, mengungkap fakta bahwa banyak orang di rezim Nazi menggunakan narkoba secara teratur.

Mulai dari tentara Wehrmacht (angkatan bersenjata Jerman) sampai ke Hitler sendiri.

Penggunaan metamfetamin, atau lebih dikenal sebagai sabu, sangat lazim saat itu.

Ini diproduksi dalam sebuah bentuk pil obat yang bernama Pervitin, didistribusikan jutaan pasukan Wehrmacht sebelum invasi berhasil ke Perancis pada tahun 1940.

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Dilansir History, pil maut ini dikembangkan perusahaan farmasi Temmler, yang berbasis di Berlin.

Pervitin diperkenalkan pada tahun 1938 dan dipasarkan sebagai pil ajaib untuk kewaspadaan dan anti-depresi.

Seorang dokter militer, Otto Ranke, bereksperimen dengan Pervitin pada 90 mahasiswa dan memutuskan, berdasarkan hasilnya, bahwa obat itu akan membantu Jerman memenangkan perang.

Apa yang disebut "dekrit stimulan" yang dikeluarkan pada bulan April 1940, mengirim lebih dari 35 juta tablet Pervitin dan Isophan, yakni versi yang sedikit dimodifikasi yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Knoll.

Penyebaran pil ke garis depan perang memicu "Blitzkrieg" Nazi, termasuk invasi Perancis melalui pegunungan Ardennes.

Perlu dicatat bahwa orang Jerman tidak sendirian dalam penggunaan obat peningkat kinerja selama Perang Dunia II.

Tentara Sekutu juga diketahui menggunakan amfetamin dalam bentuk Benzedrine untuk memerangi kelelahan tempur.

Baca juga: Seorang Tersangka Pedofil Koleksi 8.000 Item Nazi Senilai Rp 49,4 Miliar di Rumahnya

Dalam sebuah wawancara dengan VICE ketika bukunya pertama kali diterbitkan di Jerman, Ohler melalukan klarifikasi.

“Tidak semua dari mereka menggunakan semua obat. Beberapa lebih, beberapa kurang. Beberapa dari mereka menggunakan metamfetamin, misalnya, Ernst Udet, Kepala Pengadaan dan Pasokan Pesawat. Yang lain menggunakan anestesi yang kuat, seperti Goring, yang nama panggilannya sebenarnya 'Moring,' dari morfin.”

Ohler, seorang novelis dan penulis skenario pemenang penghargaan, awalnya berencana untuk menulis sebuah novel tentang penggunaan narkoba yang diisukan lama oleh Nazi.

Namun rencananya berubah ketika ia menemukan catatan rinci yang ditinggalkan oleh Dr Theodor Morell, dokter pribadi Hitler.

Baca juga: POPULER GLOBAL: 3 Senjata Ganas Uni Soviet Buat Pasukan Nazi Kocar-kacir | Polisi Tangkap 2 Pria Borong KFC Tengah Malam

Dia akhirnya menghabiskan bertahun-tahun mempelajari catatan Morell di Arsip Federal di Koblenz, Institut Sejarah Kontemporer di Munich dan Arsip Nasional di Washington DC.

Ohler lantas memutuskan untuk fokus pada fakta daripada fiksi, dan fakta bahwa pasukan Nazi memakai sabu pun terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com