Unit pasukan militer Gurkha memenangkan hampir 2.000 penghargaan karena keberanian mereka selama Perang Dunia I saja, dan 13 prajurit telah dianugerahi Victoria Cross atau kehormatan militer tertinggi di Inggris.
Sampai hari ini, militer Angkatan Darat Inggris memilih sendiri sekitar 200 prajurit Gurkha baru dari hampir 30.000 pemuda Nepal setiap tahun.
Rekrutmen unit pasukan militer Gurkha melalui proses seleksi yang melelahkan, yang mencakup lari jarak jauh melintasi Himalaya sambil mengenakan keranjang anyaman yang diisi dengan 70 pon batu.
Batalion Mormon adalah unit militer yang mendapat kehormatan langka karena menjadi satu-satunya dalam sejarah Angkatan Darat Amerika Serikat yang seluruh personelnya terdiri dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.
Mormon adalah istilah yang digunakan untuk pengikut Gerakan Orang Suci Zaman Akhir.
Unit militer unik Batalion Mormon awalnya muncul pada Juli 1846, yang mana mereka bertarung dengan kekuatan tempur berbasis agama.
Unit militer unik Batalion Mormon terbentuk setelah negosiasi antara para pemimpin gereja Brigham Young dan militer AS.
Orang-orang Mormon berharap batalion unik tersebut akan membuka jalan bagi eksodus mereka ke Amerika Barat dengan menyediakan peralatan dan gaji tentara.
Sementara Presiden James K Polk melihat unit militer unik itu sebagai sarana untuk membantu membuat Orang-Orang Suci Zaman Akhir menjadi sekutu ramah pemerintah AS.
Batalyon Mormon yang beranggotakan 500 orang tidak pernah terlihat bertempur, tetapi menjadi salah satu unit yang paling sering bepergian dalam sejarah Amerika.
Batalion Mormon itu memulai pelayanan mereka dengan melakukan pawai yang melelahkan dari Iowa dan melalui tanah India yang bermusuhan menuju Santa Fe.
Kemudian, unit militer unik ini melanjutkan misi perjalanan melalui belantara Arizona menuju California selatan, di mana pangkalan militer didirikan mereka di sekitar San Diego dan Los Angeles.
Tak berusia panjang, Batalyon Mormon, unit militer unik dari Amerika Serikat itu dibubarkan pada Juli 1847.
Sebagian besar anggotanya lalu pindah menuju ke utara untuk bergabung dengan sesama pionir Mormon mereka di Wilayah Utah.
Baca juga: Kempeitai: Polisi Militer Jepang dan Sisi Kejamnya
Selanjutnya, unit militer unik asal Inggris adalah The Monuments Men.
The Monuments Men adalah unit militer khusus yang diciptakan selama masa Perang Dunia II.
Unit militer khusus itu ditugaskan oleh pemerintah Inggris untuk mengamankan semua monumen, seni rupa, arsip, milik negara.
Para sejarawan seni, kurator museum, dan cendekiawan yang dipilih awalnya memberanikan diri ke garis depan untuk membantu mencegah bangunan bersejarah penting dan bangunan lainnya menjadi korban perang.
Salah satu tugas terpenting unik The Monuments Men adalah memastikan bahwa struktur yang signifikan secara budaya tidak dihancurkan bahkan secara tidak sengaja selama perang.
Anggota unit militer unik ini merancang peta khusus tentang area mana yang harus dihindari saat pengeboman, dan mengambil langkah-langkah untuk melestarikan serta memulihkan landmark yang telah rusak.
Menjelang akhir Perang Dunia II, fokus unit berubah, yaitu untuk melacak serta memulihkan lukisan dan patung tak ternilai yang dijarah oleh Nazi.
Saat rezim Hitler runtuh, The Monuments Men menemukan ribuan karya seni yang disembunyikan di kastil dan tambang garam. Mereka bekerja untuk mengembalikannya kepada pemiliknya yang sah.
Unit militer unik ini tercatat telah menyelamatkan karya agung dari tokoh-tokoh seperti Rembrandt, Da Vinci, Michelangelo, Johannes Vermeer, dan Sandro Botticelli.
Baca juga: Stahlhelm: Helm Baja Militer Jerman yang Tahan Peluru Pistol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.