Profil Macky Sall, Presiden Senegal

KOMPAS.com - Presiden Senegal Macky Sall lahir pada 11 Desember 1961, di Fatick, Senegal.

Dia adalah ahli geologi dan politikus Senegal yang menjabat sebagai perdana menteri pada 2004-2007 dan selanjutnya menjabat sebagai presiden pada 2012 hingga sekarang.

Dilansir Britannica, Sall dibesarkan dalam keluarga sederhana di kota Fatick di Senegal barat.

Ia belajar teknik geologi dan geofisika di Universitas Cheikh Anta Diop di Dakar dan lulus pada 1988, lalu lanjut ke Institut Perminyakan Perancis.

Baca juga: Tak Hanya Senegal, Tiga Negara Ini Juga Tertarik Motor Listrik Buatan Indonesia

Pada tahun 2000, ia menjadi penasihat khusus energi dan pertambangan untuk presiden saat itu, Abdoulaye Wade.

Tahun berikutnya, ia menjadi menteri pertambangan, energi, dan air. Pada tahun 2002, ia juga menjabat sebagai walikota di kota kelahirannya.

Pada tahun 2002, dia menjadi menteri negara di posisi yang sama lantas menukar posisi energinya untuk portofolio interior dan pemerintah daerah pada tahun 2003.

Kariernya semakin menanjak. Pada tahun 2004, Sall diangkat sebagai wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat Senegal Wade (PDS) dan juga perdana menteri yang keempat untuk Wade.

Posisi ini dipegangnya sampai dia mengundurkan diri pada Juni 2007. Setelah itu, dia diangkat sebagai Presiden Majelis Nasional.

Baca juga: 6 Anak Tewas dalam Ledakan Ranjau Tua di Senegal

Namun, pada bulan November tahun itu, para pemimpin PDS memilih menghapuskan posisi Sall dalam partai.

Kurang dari setahun kemudian, Majelis Nasional memilih untuk secara signifikan mengurangi masa kepemimpinannya, dari lima tahun menjadi satu tahun.

Mereka secara efektif berusaha menggulingkan Sall dari kursinya.

Tapi, Sall menolak melepaskan jabatannya. Majelis Nasional segera mengeluarkan resolusi untuk mencopotnya dari jabatan itu.

Sall lantas terpilih kembali sebagai walikota Fatick pada tahun 2009.

Baca juga: Harapan Produsen Motor Listrik Gesits untuk Pemerintah Senegal

Presiden Wade mulai kehilangan popularitas. Negara menjadi kecewa dengannya karena berbagai alasan.