Profil Robinah Nabbanja, Perdana Menteri Uganda

KOMPAS.com - Perdana Menteri Uganda Robinah Nabbanja adalah sosok yang istimewa.

Dia ditunjuk sebagai Perdana Menteri dan Pemimpin Urusan Pemerintahan di Parlemen oleh Presiden Yoweri Museveni pada 8 Juni 2021.

Dilansir PML Daily, ia menjadi orang ke-11 sekaligus perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut sejak Uganda merdeka pada 1962.

Baca juga: Dubes RI Serahkan Surat-surat Kredensial ke Presiden Uganda

Nabbanja menggantikan Rt Hon Ndugu Dr Ruhakana Rugunda, yang juga telah diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Tugas Khusus.

Sebelum pencalonan, Nabbanja adalah Menteri Negara Kesehatan yang bertanggung jawab atas Tugas Umum.

Posisi ini dilakoninya sejak 14 Desember 2019.

Baca juga: Profil Peruth Chemutai, Atlet Wanita Uganda Pertama yang Raih Emas Olimpiade

Nabbanja lahir dan besar di desa Kamusenene, Kecamatan Nkooko di Distrik Kakumiro, Bunyoro, Uganda Barat, pada tanggal 17 Desember 1969.

Dia bersekolah di Sekolah Dasar Nkooko sebelum bergabung dengan Sekolah Menengah St. Edward Bukuumi, baik untuk studi O-Level maupun A-Level.

Antara tahun 1990 dan 2000, Nabbanja memperoleh sertifikat dan diploma dalam studi kepemimpinan, manajemen dan pengembangan, dari berbagai institusi.

Di antaranya Universitas Martir Uganda, Institut Manajemen Uganda, Universitas Islam di Uganda, dan Institut Kepemimpinan Nasional Kyankwanzi.

Ia kemudian memperoleh gelar Bachelor of Democracy and Development Studies dari Uganda Martyrs University pada tahun 2013.

Dari 1993 hingga 1996, Nabbanja adalah seorang guru sekolah di Uganda Martyrs Secondary School Kakamiro.

Baca juga: Buaya Hampir 5 Meter Mangsa 80 Orang di Uganda

Dia kemudian menjabat sebagai Anggota Dewan Distrik, mewakili Sub-County Nkooko, yang saat itu merupakan Distrik Kibaale, dari tahun 1998 hingga 2001.

Selama periode itu, ia merangkap sebagai Sekretaris Kesehatan, Gender dan Layanan Masyarakat untuk kabupaten.

Selama 10 tahun, dari 2001 hingga 2010, ia menjabat sebagai Komisaris Distrik Residen di distrik Pallisa, Busia dan Budaka, sebelum bergabung dengan politik pada tahun 2011.