Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsar Bomba, Bom Paling Kuat dari Uni Soviet yang Bisa Ratakan London

Kompas.com - 31/10/2021, 04:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Uni Soviet pada 30 Oktober 1961 telah meluncurkan mega bom ciptaannya yang disebut Tsar Bomba. Jika diledakkan hari ini, bisa meratakan kota London dan membunuh jutaan orang.

Tsar Bomba yang terkenal masih merupakan bahan peledak paling kuat yang pernah diledakkan oleh umat manusia, seperti yang dilansir dari The Sun pada Jumat (29/10/2021).

Diperkirakan kekuatan ledakannya 1.570 kali energi gabungan dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang mengakhiri Perang Dunia II.

Baca juga: Bus Tentara Suriah Jadi Sasaran Serangan Bom, 13 Personel Tewas

Ledakan Tsar Bomba dilakukan dalam kegiatan uji coba nuklir di lepas pantai Pulau Severny, dekat Samudera Arktik pada 1961 oleh Uni Soviet.

Efek ledakan itu disebutkan hingga mencapai 630 mil (1.014 km). Ledakan Tsar Bom itu setara dengan 50 megaton TNT.

Menurut Nuke Map, alat yang dibuat oleh sejarawan nuklir Alex Wellerstein, menyebutkan bahwa jika Tsar Bomba itu diledakkan hari ini di London, maka bisa meratakan kota dan membunuh sekitar 5,8 juta orang.

Alat itu menunjukkan bahwa jika bahan peledak dijatuhkan di Istana Westminster, maka radius bola apinya akan sampai ke Brixton di selatan dan Camden Town di utara, keduanya berjarak sekitar 3 mil (4,8 km).

Baca juga: Bom Perang Dunia I Meledak di Pesta Setelah Pernikahannya, Pengantin Ini Kehilangan Saudaranya

Siapa pun yang terperangkap di dalam ledakan Tsar Bomba akan "menguap" terbunuh.

"Kerusakan ledakan berat" akan mencakup sekitar 8 km, menghancurkan sebagian besar bangunan dan membunuh hampir semua orang di daerah London.

Itu berarti daerah-daerah, seperti Streatham di selatan dan Hackney di timur laut akan hancur.

Radius ledakan total Tsar Bomba akan mencapai daerah, seperti Surrey, yang lebih dari 30 mil (48,3 km) dari Westminster, yang berarti jendela-jendela akan pecah dan orang-orang akan terbakar parah.

Nuke Map menyebutkan radiasi termal akan terasa lebih dari 37 mil (59,5 km), yang berarti beberapa orang di Reading bisa memiliki anggota tubuh yang terbakar, diamputasi oleh dokter.

Baca juga: Biografi Julius Robert Oppenheimer, Penemu Bom Atom

Namun, Rusia menilai Tsar Bomba senjata yang terlalu besar untuk dibawa pesawat karena beratnya 60.000 pon (27 ton), panjangnya 26 kaki (7,9 meter), dan lebar 7 kaki (2,1 mter).

Pada saat Tsar Bomba diluncurkan, 2,4 mil (3,8 km) di atas tanah, pesawat sudah 24 mil jauhnya, sementara pesawat lab berada lebih dari 33 mil (53,1 km) dari ledakan.

Penciptaan Tsar Bomba dipandang sebagai titik balik dalam Perang Dingin yang sebagian mengarah pada perjanjian internasional yang melarang pengujian senjata nuklir di atas tanah.

Perancang Tsar Bomba, Andrei Sakharov, juga merasa ngeri dengan ciptaannya sendiri, dan melanjutkan kampanye melawan proliferasi nuklir yang dengan usahanya membuatnya mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.

Baca juga: Sejarah Bom Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com