NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Junta militer Myanmar memutuskan memboikot KTT ASEAN, langkah protes karena pemimpin mereka dilarang muncul di agenda regional itu.
Pertemuan virtual selama tiga hari itu rencananya juga dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden, maupun pemimpin dari Rusia dan China.
Myanmar menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan itu, karena kekisruhan buntut kudeta militer Februari lalu.
Baca juga: KTT ASEAN Ke-38 dan 39 Dimulai Tanpa Perwakilan Junta Militer Myanmar
Mendapat seruan untuk mengatasi krisis, ASEAN dan Myanmar merumuskan rencana untuk mencapai perdamaian, tetapi komitmen junta diragukan.
Pasalnya adalah keengganan junta militer mengizinkan utusan khusus menemui pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.
Dampaknya, para pemimpin di Asia Tenggara sepakat untuk melarang masuknya pemimpin junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Didepaknya Aung Hlaing dari pertemuan langkah manuver tak terduga, karena ASEAN sering dikritik tidak bergigi.
Junta meradang, dan merespons pelarangan itu sebagai pelanggaran kebijakan non-intervensi di urusan domestik anggotanya.
Para pemimpin Asia Tenggara sempat mengundang pejabat senior dari kementerian luar negeri bentukan Tatmadaw, nama resmi junta.
Baca juga: KTT ASEAN, Junta Myanmar Ancam Tak Datang akibat Pencoretan Min Aung Hlaing
Tetapi, di malam pertemuan junta menyatakan mengirim pejabat junior hanya akan merusak kedaulatan dan citra mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.