Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Klaim Obyek yang Diuji Coba adalah Pesawat Luar Angkasa, Bukan Rudal Hipersonik

Kompas.com - 19/10/2021, 06:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Senin (18/10/2021) membantah laporan bahwa mereka baru-baru ini meluncurkan rudal hipersonik, dengan mengatakan pihaknya menguji pesawat luar angkasa untuk uji coba teknologi daur ulang.

The Financial Times pada Sabtu (16/10/2021) melaporkan, China meluncurkan rudal berkemampuan nuklir pada Agustus yang mengelilingi Bumi pada orbit rendah sebelum nyaris gagal mengenai targetnya.

Sumber-sumber Financial Times mengatakan, rudal hipersonik itu dibawa oleh roket Long March dan tes tersebut dirahasiakan.

Baca juga: China Uji Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir, AS Terkejut

Namun, China kini membantah bahwa laporan itu tidak akurat dan latihan itu adalah uji teknologi yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi biaya peluncuran pesawat luar angkasa.

"Sepemahaman saya, tes ini adalah tes rutin pesawat luar angkasa, digunakan untuk menguji teknologi pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, kepada wartawan.

"Ini bisa memberikan cara yang nyaman dan murah bagi manusia untuk menggunakan luar angkasa demi tujuan damai," lanjutnya dikutip dari AFP

Ketika ditanya langsung apakah laporan Financial Times tentang rudal tidak akurat, Zhao menjawab "ya".

Bersama dengan China, Amerika Serikat, Rusia, dan setidaknya lima negara lain sedang mengerjakan teknologi hipersonik.

Rudal hipersonik dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara dan seperti rudal balistik dapat membawa hulu ledak nuklir.

Bedanya, rudal balistik terbang tinggi ke luar angkasa dalam bentuk busur untuk mencapai target mereka, sedangkan hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, berpotensi mencapai target lebih cepat.

Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik dan Kenapa Diincar Banyak Negara

Yang terpenting, rudal hipersonik dapat bermanuver sehingga membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.

Negara-negara termasuk Amerika Serikat telah mengembangkan sistem untuk bertahan melawan rudal jelajah dan balistik, tetapi kemampuan mereka untuk melacak dan menjatuhkan rudal hipersonik masih dipertanyakan.

China secara agresif mengembangkan teknologi itu, menurut laporan baru-baru ini oleh US Congressional Research Service.

Laporan Financial Times mengatakan, kemajuan China di lapangan mengejutkan intelijen AS.

Baca juga: Menakutkannya Rudal Hipersonik China Mampu Putari Dunia Sebelum Jatuh di Mana Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com