Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Suriah Tandai Babak Baru Perang Israel

Kompas.com - 18/10/2021, 19:06 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

DAMASKUS, KOMPAS.com - Penembakan yang menewaskan mantan anggota parlemen Druze Suriah dan diduga dilakukan oleh penembak jitu Israel, menandai babak baru perang Israel lawan kubu Iran.

Midhat Saleh ditembak mati pada Sabtu (16/10/2021) di desa Ein El-Tinneh, di mana ia menjalankan kantor pemerintah, kata kantor berita pemerintah Suriah.

Media Israel melaporkan bahwa Saleh telah membantu militer Iran melawan negara Yahudi tersebut, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Minggu (17/10/2021).

Militer Israel menolak berkomentar soal penembakan anggota parlemen Suriah tersebut.

Baca juga: Suriah Digempur Serangan Udara Israel, 1 Tentara dan 3 Milisi Pro-Iran Tewas

Namun jika Saleh memang dibunuh oleh Israel, itu akan menandai untuk pertama kalinya penembak jitu Israel dikerahkan untuk membunuh seseorang yang diidentifikasi sebagai target terkait Iran di seberang perbatasan.

Israel mengatakan tidak akan mentolerir kehadiran permanen militer Iran di Suriah, dengan sempat mengakui bahwa telah melakukan sejumlah serangan udara terhadap dugaan pengiriman senjata Iran dan target militer di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaplok wilayah strategis, yang menghadap ke Israel utara.

Sebagian besar pemimpin dunia tidak mengakui pencaplokan itu, meskipun mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan wilayah itu sebagai bagian dari Israel.

Saleh lahir di Majdal Syams, di sisi Golan yang dikuasai Israel, dan dipenjara beberapa kali oleh Israel, terakhir selama 12 tahun hingga 1997.

Saudara laki-laki Saleh, Yasser Saleh, seorang dokter di Damaskus, mengatakan adiknya telah selamat dari upaya pembunuhan sebelumnya pada awal 2011 dan tetap berkomitmen untuk mengakhiri kendali Israel atas Dataran Tinggi Golan sampai akhir.

Komunitas kecil Druze yang tinggal di sisi Golan yang dikuasai Israel umumnya memiliki hubungan baik dengan Israel.

Namun banyak anggota masih mengaku setia kepada Suriah, sebagian karena mereka memiliki kerabat di sana.

Baca juga: Salim Abu-Ahmad, Pejabat Al-Qaeda Disebut telah Dibunuh Militer AS di Idlib Suriah

Pesan Israel untuk Iran

Meskipun tidak ada komentar resmi, narasumber dari militer Israel mengatakan Saleh sangat terlibat dalam membantu Iran membangun kemampuan militer di sepanjang front Israel.

Sementara, Iran juga telah mengirim ribuan pasukan ke Suriah untuk mendukung tentara Presiden Bashar Al-Assad selama perang saudara satu dekade di negara itu.

“Dia menjawab langsung ke Iran,” tulis Yossi Yehoshua, koresponden militer untuk Yediot Ahronot, surat kabar harian berbayar terbesar Israel.

Giora Eiland, mantan penasihat keamanan nasional Israel, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa jika Israel membunuh Saleh, itu dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Iran.

Baca juga: Pesawat Tak Dikenal Hantam Pangkalan Milisi Iran di Suriah Timur

"Saya menganggap ini bukan tindakan balas dendam," kata Eiland. "Kami tidak sedang membicarakan tentang seorang pembunuh massal."

Yoel Guzansky, seorang rekan senior dan ahli tentang Iran di Institut Studi Keamanan Nasional, mengatakan penembakan di Suriah terhadap Saleh itu bukan hal yang pasti bahwa Israel bahkan telah terlibat.

Guzansky mengatakan Saleh bukan target yang sangat berharga dan juga memiliki hubungan yang tegang dengan proksi Iran Hezbollah dan keberatan dengan kegiatan kelompok itu di Golan.

Namun dia mengatakan, jika Israel memang membunuh Saleh melalui serangan penembak jitu yang belum pernah terjadi sebelumnya, itu mengirim pesan yang kuat ke Iran dan Suriah tentang kegiatan mereka di dekat perbatasan Israel.

“Dikatakan bahwa kami memiliki banyak cara dan banyak teknik,” katanya. "Kami mengawasimu," demikian menurut Guzansky.

Baca juga: Pria Suriah di Lebanon Tewas Menelan Bensin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com