Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Unggah Video Mengaku Dapat Ancaman, Wanita Qatar Ini Hilang Secara Misterius

Kompas.com - 17/10/2021, 10:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Seorang wanita yang melarikan diri ke Inggris dari Qatar setelah bertahun-tahun diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga menghilang secara misterius setelah kembali ke tanah airnya.

Kekhawatiran meningkat atas keselamatan Noof al-Maadeed, 23 tahun, yang terakhir terdengar empat hari lalu, ketika berbicara tentang berada dalam bahaya dan menerima ancaman.

Baca juga: Amir Qatar Ingatkan Para Pemimpin Dunia tentang Pentingnya Melanjutkan Dialog Damai dengan Taliban

"Jika Anda tidak melihat unggahan apa pun dari saya dalam beberapa hari mendatang, itu berarti saya telah diserahkan kepada keluarga saya di luar kehendak saya," ujarnya dalam sebuah video yang diunggah online melansir Daily Mail pada Sabtu (16/10/2021).

Dalam situasi yang tidak jelas, satu laporan berita mengeklaim dia memberi tahu polisi telah menjadi sasaran 'upaya pembunuhan', di hotel tempatnya menginap di ibu kota Doha.

Yang lain menduga bahwa dia 'baik-baik saja', tetapi teman-temannya - yang mengunggah kekhawatiran mereka di media sosial bersama tagar #WhereisNoof - sangat skeptis.

Mereka menyuarakan peringatan setelah dia tiba-tiba diam pada Rabu sore (20/10/2021), dan tidak menanggapi pesan. Tidak ada kabar apapun darinya sejak itu.

Rothna Begum, peneliti senior hak-hak perempuan di Human Rights Watch, mengatakan: “Kami tidak tahu keberadaannya saat ini, apakah dia aman dan apakah dia dapat berkomunikasi dengan dunia luar.”

Dia menambahkan bahwa kasus Noof adalah "simbol bagi banyak perempuan, yang menghadapi kekerasan di tangan keluarga mereka atau ancaman terhadap hidup mereka".

Dia mendesak pihak berwenang Qatar untuk memastikan bahwa Noof 'aman dari segala bentuk kekerasan, bahwa dia bebas menjalani hidupnya sesuai keinginannya - dan bahwa dia dapat mengakses dunia luar'.

Baca juga: Menlu Qatar Bertemu PM Interim Afghanistan Era Taliban, Ini yang Dibahas

Noof mencari suaka di Inggris pada 2019, tetapi kembali ke Doha dua minggu lalu setelah pihak berwenang Qatar tampaknya memberikan jaminan bahwa dia akan aman.

Kasusnya, menyoroti diskriminasi yang dihadapi perempuan di negara Teluk yang otoriter tersebut. Dua tahun lalu, sebuah video yang mendokumentasikan perjalanannya ke Inggris menjadi viral.

Isu ini memusatkan perhatian pada sistem perwalian laki-laki Qatar, di mana perempuan bergantung pada laki-laki untuk izin menikah, bepergian, mengejar pendidikan tinggi dan mengakses perawatan kesehatan reproduksi.

Pada Maret, Noof muncul di BBC "Radio 4's Woman's Hour". Dia mengeklaim terus-menerus mengalami “pelecehan fisik dan emosional” di tangan “beberapa anggota keluarga saya”. Kebebasan bergeraknya juga dibatasi.

Keputusannya untuk kembali ke Qatar mengejutkan banyak orang.

Dalam sebuah video dia berkata: “Saya memiliki kehidupan normal di Inggris, sampai hari ketika saya merasa tidak pantas berada di sana, dan bahwa saya ingin tinggal di negara asal saya, tetapi ada banyak kesulitan, ketakutan, dan bahaya jika saya ingin kembali ke negara saya.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com