KOMPAS.com - Berita tentang perkataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa China tak perlu konfrontasi militer untuk merebut Taiwan, memuncaki daftar artikel populer global hari ini.
Di bawahnya, ada berita duka tentang anggota Parlemen Inggris David Amess yang tewas ditusuk, serta gugatan dari atlet lari putri Amerika Serikat (AS) yang mengaku dilecehkan secara verbal oleh mantan pelatihnya dan Nike.
Berikut adalah rangkuman artikel terpopuler di kanal global sepanjang Jumat (15/10/2021) hingga Sabtu pagi (16/10/2021).
Baca juga: Wanita Lansia di Perancis Tewas Dipancung, Polisi Tangkap Tersangka
China tak perlu menggunakan militernya untuk mencapai reunifikasi dengan Taiwan.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Russian Energy Week di Moskwa, Rabu (13/10/2021).
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping pekan lalu bersumpah bahwa reunifikasi dengan Taiwan bisa tercapai dengan cara damai.
Seperti apa perkataan Puting selengkapnya? Baca di sini.
Baca juga: Pembunuhan Agnes Tirop Atlet Olimpiade Pemegang Rekor Dunia, Suaminya Ditangkap
Anggota parlemen Inggris David Amess pada Jumat (15/10/2021) tewas ditikam beberapa kali dalam acara di daerah pemilihannya di Inggris tenggara, menurut laporan Sky News dan BBC.
Polisi setempat tidak menyebutkan nama David Amess, tetapi melaporkan bahwa petugas dipanggil untuk laporan penikaman tak lama setelah 12.05 waktu setempat.
"Seorang pria ditangkap tak lama setelah itu dan kami tidak mencari orang lain," kata kepolisian di Twitter.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Delegasi Taliban Akan Hadir di Rusia, Bahas Masalah Afghanistan
Mary Cain, atlet lari yang membuat sejarah bagi Amerika Serikat di Moskwa, mengajukan gugatan 20 juta dollar AS (Rp 281 miliar) terhadap mantan pelatihnya dan Nike.
Gugatan dilayangkan atas pelecehan berat badan, serta mengomentari tubuhnya secara tidak senonoh.
Peristiwanya bermula saat Mary Cain berusia 17 tahun pada 2013, dan berkompetisi di Kejuaraan Dunia di Rusia.
Separah apa pelecehan yang dialami Mary Cain dan bantahan pelatihnya? Baca di sini.
Baca juga: Mantan Presiden AS Bill Clinton Dirawat di RS sejak 2 Hari Lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (15/10/2021) mengatakan, ratusan anggota loyal ISIS berkumpul di Afghanistan utara.
Mereka berencana bergerak di antara negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah dengan menyamar sebagai pengungsi.
"Menurut intelijen kami, jumlah anggota (ISIS) di Afghanistan utara saja adalah sekitar 2.000 orang," kata Putin dalam pertemuan konferensi video dengan para pemimpin negara-negara bekas Soviet lainnya, dikutip dari AFP.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Bom Masjid Meledak di Kandahar Afghanistan, 16 Orang Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.