Nama lain yang masuk sebagai klien dari perusahan-perusahaan yang disebutkan dalam Pandora Papers ini adalah bankir, donor politik, pedagang senjata, kriminal internasional, selebritas, kepala mata-mata, bahkan atlet.
Investasi di luar negeri ini juga memiliki kaitan dengan aktor Bollywood, bintang sepak bola, pejabat olahraga yang korupsi, kekasih raja, putri yang berseteru, sutradara dan bintang film, super model, desainer ternama, hingga penyanyi terkenal di dunia.
Belum pernah sebesar ini.
Dokumen tersebut mencakup informasi tentang lebih dari 29.000 beneficial owners, yakni pemilik utama aset di luar negeri.
Yang berbeda dengan Panama Papers, jumlah dokumen dan orang yang terungkap dalam dokumen ini lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang ditemukan dalam Panama Papers lima tahun lalu.
Kali ini ada 14 penyedia layanan keuangan yang beroperasi dari Anguilla, Belize, Singapura, Swiss, Panama, Barbados, Siprus, Uni Emirat Arab, Bahama, British Virgin Islands, Seychelles dan Vietnam.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Terjebak dalam Skandal Pandora Papers
Dengan perkiraan sekitar 10 persen dari total ekonomi dunia diparkir di pusat-pusat keuangan di luar negeri, ini bisa merugikan pemerintah hingga miliaran dollar, karena pendapatan yang hilang.
Padahal uang ini seharusnya bisa dihabiskan untuk pembangunan jalan, rumah sakit, dan sekolah.
Para pakar mengatakan negara-negara miskin juga dirugikan akibat penyimpanan kekayaan di pelayanan yang menghindari pajak ini.
"Saya pikir apa yang kita lihat di sini adalah banyak kemunafikan," katanya.
"Kami sekarang melihat orang-orang yang bisa mengakhiri sistem itu sendiri, kemudian mendapat keuntungan."
"Saya pikir apa yang ditunjukkan sebenarnya adalah perekonomian bayangan di luar sana yang tidak kita sadari, dan dunia bayangan ini memperkaya orang-orang yang sudah kaya."
Diproduksi dan dirangkum oleh Erwin Renaldi dari laporannya dalam bahasa Inggris.
Baca juga: Apa Itu Pandora Papers dan Siapa Saja Pemimpin Negara yang Dicatut Namanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.