Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Pesona Batik Indonesia di Moskwa Berakhir dengan Kepuasan Pengunjung

Kompas.com - 08/10/2021, 17:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Batik Nasional Indonesia sekaligus menjadi penutup acara pameran batik KBRI Moskwa, Pesona Batik Indonesia, pada 3 Oktober 2021 di All-Russian Decorative Art Museum, ibu kota Rusia.

“Sungguh kesempatan langka untuk dapat hadir di acara promosi batik KBRI Moskwa ini. Saya sebelumnya tidak mengetahui banyak tentang budaya Indonesia. Sekarang saya terpesona akan kekayaan budaya Indonesia, khususnya terkait batik, mulai dari kain batik yang dipamerkan, penampilan para penari warga Rusia saat fashion dance batik Indonesia dengan iringan musik yang sangat keren,” ungkap Ekaterina Shchukina Viktorovna, mahasiswi jurusan Hukum Internasional pada MGIMO University, salah satu universitas bergengsi di Rusia.

Puncak acara resepsi adalah pertunjukan budaya fashion dance bertema batik Indonesia, hasil kolaborasi sanggar tari binaan KBRI Moskwa, Kirana Nusantara Dance (KND), dengan musisi Anon Suneko dari Omah Gamelan Yogyakarta yang juga dosen ISI Yogyakarta.

Baca juga: Ketika Museum Moskwa Rusia Penuh Batik Indonesia selama Sebulan Penuh

Pertunjukan fashion dance merupakan acara perpaduan secara medley antara fashion show beragam kain batik dengan penampilan Tari Batik yang menggambarkan keindahan kisah proses membatik dalam tradisi budaya Jawa. Keluwesan gerak dan tarian ditampilkan mempesona oleh para penari yang seluruhnya adalah warga Rusia.

“Pameran dan workshop batik yang telah berlangsung selama sebulan di Moskwa ini, dari tanggal 3 September hingga 3 Oktober 2021, kiranya menjadi langkah yang baik untuk terus memperkenalkan tradisi dan keindahan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia kepada masyarakat Rusia,” ungkap Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, saat menyampaikan kata sambutan resepsi.

Acara resepsi ditutup dengan final tour oleh para tamu undangan yang hadir bersama Dubes Tavares dan sang istri, Fitria Wibowo Tavares, untuk melihat keindahan beragam koleksi kain batik Indonesia yang ditampilkan.

Turut menemani dalam final tour adalah Nina Nostrum, selaku kurator kreatif museum, dan Anastasia Marakhina, selaku tutor workshop membatik.

Tanggapan positif disampaikan para tamu undangan. “Saat ini saya sedang belajar untuk membatik sehingga pameran ini tidak boleh dilewatkan. Saya berharap dapat memperkaya wawasan saya tentang motif, warna dan jenis batik Indonesia,” ujar Valeria Savina, mahasiswi Rusia asal Saint Petersburg yang berjarak 750 km dari Moskwa atau 7 jam perjalanan melalui jalur darat.

“Saya dua kali datang ke pameran batik ini. Segala sesuatu tentang batik Indonesia sangat berkesan, mulai dari proses pembuatan hingga filosofi yang terkandung pada setiap motif batik Indonesia,” ujar Mashikwane Rebecca Mohuba, istri diplomat senior di Kedutaan Besar Afrika Selatan di Moskwa, yang menghadiri resepsi sebagai perwakilan International Women’s Club (IWC) Moscow.

IWC Moscow adalah asosasi wanita ekspatriat terbesar di Moskwa dan saat ini memiliki anggota yang berasal dari 110 negara.

Baca juga: Didukung KBRI Roma, Batik Durian Lubuklinggau Tampil di Milan Fashion Week 2021

Peserta & tutor kelas workshop membatik pada medium klasik kain.KBRI MOSKWA Peserta & tutor kelas workshop membatik pada medium klasik kain.
Apresiasi juga datang dari jurnalis yang hadir. "Saya sudah pernah mengetahui tentang batik Indonesia, tetapi baru kali ini melihat secara langsung keragaman warna, motif dan proses pembuatan batik Indonesia. Semuanya unik dan sangat mengagumkan," ujar Muhammad Khaled, jurnalis Russia Today (Arabic).

Resepsi dihadiri oleh tamu undangan dari beragam kalangan, seperti Duta Besar (Kolombia dan Montenegro), Presiden IWC Moscow yang merupakan istri Duta Besar Yordania untuk Rusia, anggota IWC Moscow, Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskwa, museum, galeri seni, media, akademisi, seniman, pengusaha, komunitas pencinta seni, Indonesianis dan diaspora Indonesia.

All-Russian Decorative Art Museum mencatat sebanyak kehadiran 3.925 pengunjung sepanjang masa pelaksanaan pameran “Pesona Batik Indonesia”.

Sebelumnya, setiap Sabtu selama bulan September 2021, diadakan pula workshop “Ayo Membatik” oleh KBRI Moskwa di museum yang sama.

Workshop membatik terdiri dari dua kelas yaitu membatik klasik di atas medium kain dan membatik kontemporer dengan melukis motif batik di atas kayu.

Sebanyak 52 warga Rusia dan peserta internasional lainnya mengikuti workshop yang difasilitasi dua orang tutor warga Rusia yang merupakan alumni penerima beasiswa Darmasiswa Republik Indonesia dan sempat mempelajari batik di salah satu universitas di Indonesia.

Baca juga: Batik Durian Lubuklinggau Muncul di Milan Fashion Week 2021

“Batik Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri saya saat ini. Saya belajar dan semakin mencintai batik Indonesia. Sekarang ini, saya telah dikenal di Moskwa sebagai guru batik Indonesia”, ungkap Anastasia Marakhina, seniman yang menjadi tutor untuk kelas workshop membatik klasik di atas medium kain.

Vladimir Kirichenko tutor torkshop melukis motif batik pada medium kontemporer kayu.KBRI MOSKWA Vladimir Kirichenko tutor torkshop melukis motif batik pada medium kontemporer kayu.
Tutor lainnya adalah pelukis Rusia, Vladimir Kirichenko, yang memberikan workshop membatik kontemporer dengan melukis motif batik di atas kayu.

“Saya senang sekali dapat memperkenalkan batik Indonesia yang kaya akan motif dan cerita. Secara pribadi, saya sangat menyukai motif Kawung karena memiliki keindahan dalam lapisan warna dan simetri bentuk,” ujar Vladimir.

Antusias dan kepuasan para perserta workshop tercermin dalam kesan yang mereka sampaikan.

“Keseluruhan proses membatik dengan menggunakan canting dan lilin ternyata sangat menyenangkan sekalipun membutuhkan kesabaran. Saya sekarang memahami mengapa sehelai kain batik tulis memiliki harga yang tinggi di pasaran,” ungkap Galina Edi, warga Rusia pencinta seni yang menjadi peserta workshop membatik.

Hal senada juga diutarakan Marina Norkus, warga Rusia yang berprofesi sebagai pengajar taman kanak-kanak.

“Saya suka melukis. Buat saya belajar membatik adalah hal yang menarik dan sangat berbeda dengan melukis secara konvensional. Melukis dengan menggunakan canting dan lilin panas membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Saya membayangkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk melukis sehelai kain batik,” pungkas Marina.

“Saya mengetahui batik Indonesia hanya dari informasi di internet. Saya mengikuti workshop, karena penasaran dengan cara membatik. Ternyata proses membatik tidak mudah, tetapi menantang. Setiap goresan dan garis dalam membatik ternyata mempunyai arti sendiri dan saya belajar banyak hal baru,” ujar Irina Makrushina, ibu rumah tangga yang hadir bersama putranya, Roman Lagashin (11).

“Mengikuti workshop membatik ini merupakan salah satu hari terbaik saya. Berbagai informasi baru tentang Indonesia dan batik Indonesia yang indah saya dapatkan dalam workshop ini. Saya berharap memiliki baju batik yang bagus suatu saat nanti,” tutur Roman, menambahkan kesan yang disampaikan sang ibu.

Baca juga: Perluas Jaringan Bisnis Indonesia, KBRI Moskwa Bidik Pasar Belarus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com