Prinsip seperti itu harus ditunaikan melalui kerja nyata dan partisipasi aktif, guna mencegah terulangnya perang yang pernah dikobarkan oleh Taliban terhadap warisan budaya di masa lalu.
Pada titik ini, bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam patut bersyukur dengan kearifan yang telah terpelihara selama beraba-abad lamanya.
Keberadaan Candi Borobudur dan berbagai warisan bernilai lainnya yang ada di Indonesia, tetap terjaga dengan baik. Ini memperlihatkan bahwa mayoritas umat Islam di Indonesia, tidak pernah risih terhadap berbagai benda atau bangunan peninggalan yang menjadi warisan budaya, meskipun berasal dari luar corak kebudayaan agama Islam.
Terjaganya berbagai warisan budaya di Indonesia juga membuktikan bahwa toleransi bukan seruan simbolik, melainkan sudah diaplikasikan dalam cara pandang dan sikap hidup sehari-hari.
Terakhir, Taliban yang kini kembali berkuasa di Afghanistan, harus berubah dan harus menunaikan janjinya untuk memperkenalkan diri sebagai Taliban yang lebih baik. Lebih inklusif dan harus mampu membebaskan rakyatnya dari kungkungan kemiskinan dan keterbelakangan. (*Hasan Sadeli | Alumni PMII, Pemerhati sejarah, lulusan Magister Ilmu Sejarah Universitas Indonesia)