Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Reformasi Polisi AS Usai Kematian George Floyd Gagal Disahkan

Kompas.com - 23/09/2021, 12:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rancangan Undang-undang (RUU) reformasi kepolisian Amerika Serikat (AS), yang dicanangkan setelah kematian George Floyd, gagal disahkan.

Pengumuman itu disampaikan oleh anggota parlemen AS pada Rabu (22/9/2021), dan merupakan kemunduran bagi Presiden Joe Biden.

Kantor berita AFP mewartakan, Undang-Undang Keadilan dalam Pemolisian George Floyd telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Demokrat pada Maret, tetapi kemudian terhenti di Senat.

Baca juga: Terbukti Membunuh George Floyd, Derek Chauvin Dipenjara 22 Tahun

Para senator Demokrat dan Republik berusaha untuk menuntaskan kompromi dan membawa RUU ke Senat untuk pemungutan suara, tetapi pada Rabu mereka berkata sudah menyerah.

Kegagalan negosiasi merupakan pukulan bagi Biden, yang terpilih tahun lalu dengan dukungan kuat orang Afrika-Amerika, dan berjanji untuk menjadikan reformasi kepolisian sebagai prioritas pemerintahannya.

Biden menuduh para anggota Republik menolak reformasi sederhana, sekaligus menolak mengambil tindakan atas masalah-masalah utama yang ingin ditangani oleh banyak penegak hukum.

"Saya masih berharap untuk menandatangani undang-undang reformasi polisi yang komprehensif dan bermakna yang menghormati nama dan memori tentang George Floyd, karena kita membutuhkan undang-undang untuk memastikan perubahan yang langgeng dan bermakna," kata Biden dikutip dari AFP.

Biden berujar, Gedung Putih akan berkonsultasi dengan anggota Kongres, penegak hukum, kelompok hak-hak sipil, dan keluarga korban untuk"menentukan jalan selanjutnya, termasuk kemungkinan tindakan eksekutif.

Baca juga: Remaja Perekam Tewasnya George Floyd Dapat Penghargaan dari Pulitzer

Senator Demokrat Cory Booker terlibat dalam negosiasi berbulan-bulan dengan Senator Republik Tim Scott dalam upaya mencapai kesepakatan tentang UU Reformasi Polisi.

"Itu tetap di luar jangkauan sekarang," kata Booker. "Waktunya telah tiba untuk mengeksplorasi semua opsi lain untuk mencapai reformasi kepolisian yang bermakna dan masuk akal."

Sementara itu Scott mengatakan, kedua pihak telah mencapai kesepakatan di berbagai bidang termasuk melarang chokehold, membatasi transfer peralatan militer ke polisi, dan meningkatkan sumber daya kesehatan mental.

Scott lalu menuding Demokrat membuang-buang kesempatan penting untuk menerapkan reformasi yang berarti.

Baca juga: Sebab Kematian George Floyd Belum Ditentukan, Ini 3 Versinya...

RUU ini dinamai George Floyd, pria Afro-Amerika berusia 46 tahun yang tewas akibat lehernya ditindih oleh polisi kulit putih di Minneapolis pada Mei 2020.

Kematian George Floyd memicu protes terhadap ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi di seluruh Amerika Serikat.

Ben Crump, pengacara untuk keluarga Floyd, menyatakan kekecewaan yang ekstrem atas gagalnya RUU Reformasi Polisi.

"Dalam 1,5 tahun terakhir, kami menyaksikan ratusan ribu orang Amerika mendesak anggota parlemen untuk membawa perubahan yang sangat dibutuhkan polisi di negara ini, sehingga bisa ada akuntabilitas, transparansi, dan kepercayaan yang lebih besar pada kepolisian," kata Crump.

Baca juga: Bersaksi di Sidang George Floyd, Petugas Damkar: Saya Dilarang Menolong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com