Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Kampus Rusia, Mahasiswa Bersenjata Tewaskan 8 Orang

Kompas.com - 20/09/2021, 15:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PERM, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa melakukan penembakan di sebuah kampus universitas di Rusia pada Senin (20/9/2021), yang menewaskan sedikitnya delapan orang.

Dikutip dari kantor berita AFP, ini adalah penembakan massal kedua di fasilitas pendidikan Rusia selama 2021.

Komite Investigasi Rusia yang menyelidiki kejahatan besar mengatakan, beberapa orang juga terluka dalam penembakan di Universitas Negeri Perm, dan tersangka terluka saat ditahan.

Baca juga: 7 Anak Tewas dalam Penembakan Sekolah Rusia, Tersangka Seorang Pemuda

Penyelidik sebelumnya mengatakan bahwa lima orang tewas dan enam lainnya terluka dalam penembakan di kampus Rusia ini.

Penembakan di fasilitas pendidikan relatif sedikit di Rusia, karena biasanya keamanan yang ketat dan sulitnya membeli senjata api secara legal, meskipun bisa mendaftarkan senapan berburu.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan para mahasiswa melemparkan barang-barang dari jendela gedung-gedung di kampus, lalu melompat untuk melarikan diri dari penembak.

Media pemerintah juga menayangkan video amatir yang dilaporkan diambil saat penembakan terjadi, menunjukkan seorang individu mengenakan pakaian taktis hitam, termasuk helm, membawa senjata dan berjalan masuk kampus.

Penembakan mematikan di fasilitas pendidikan Rusia sebelumnya terjadi pada Mei 2021, ketika seorang pria bersenjata berusia 19 tahun melepaskan tembakan di sekolah lamanya di kota Kazan, Rusia tengah, dan menewaskan sembilan orang.

Para penyelidik mengatakan bahwa pria itu menderita gangguan otak, tetapi dia dianggap layak memiliki lisensi senapan semi-otomatis yang dia gunakan dalam penembakan itu.

Pada hari serangan terjadi - salah satu yang terburuk dalam sejarah Rusia baru-baru ini - Presiden Vladimir Putin menyerukan peninjauan kembali undang-undang pengendalian senjata.

Baca juga: Rusia Berduka atas Korban Penembakan di Sekolah Kazan

Mundur lebih jauh ke belakang, pada November 2019 seorang siswa berusia 19 tahun di kota Blagoveshchensk melepaskan tembakan ke kampusnya yang menewaskan satu teman sekelasnya dan melukai tiga orang lainnya, sebelum menembak dan membunuh dirinya sendiri.

Kemudian, pada Oktober 2018 remaja pria bersenjata lainnya membunuh 20 orang di perguruan tinggi teknik Kerch di Crimea, semenanjung Rusia yang dianeksasi dari Ukraina tahun 2014.

Dia ditampilkan dalam rekaman kamera mengenakan kaus yang mirip dengan Eric Harris, salah satu pembunuh dalam penembakan Columbine High School tahun 1999 di AS yang menewaskan 13 orang.

Penembak di Crimea dapat memperoleh lisensi senjata secara legal setelah menjalani pelatihan menembak dan diperiksa oleh psikiater.

Layanan keamanan FSB Rusia mengatakan, sudah mencegah puluhan serangan bersenjata di sekolah-sekolah dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Februari 2020, FSB mengatakan bahwa mereka menahan dua remaja karena dicurigai merencanakan serangan terhadap sekolah di kota Saratov dengan senjata dan bahan peledak rakitan.

Pihak berwenang Rusia mengeklaim bahwa anak muda negara itu semakin terpapar pengaruh negatif secara online, terutama dari Barat.

Baca juga: Video Penembakan di Kampus Rusia, Mahasiswa Panik Lompat dari Jendela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com