Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapak Ini Gugat Sekolah Rp 14 Miliar karena Potong Rambut Anaknya Tanpa Izin

Kompas.com - 17/09/2021, 15:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

LANSING, KOMPAS.com - Seorang ayah di negara bagian Michigan, Amerika Serikat, menuntut pihak sekolah 1 juta dollar AS (Rp 14,2 miliar) karena memotong rambut putrinya tanpa izin.

Gugatan dari orangtua bernama Jimmy Hoffmeyer itu mengatakan, hak konstitusional putrinya yang ras campuran telah dilanggar, dan dia juga menarik putrinya keluar dari sekolah.

Penyelidikan oleh distrik sekolah pada Juli menyimpulkan meski guru telah melanggar kebijakan sekolah, pengajar perempuan itu tidak bertindak dengan bias rasial.

Baca juga: Ibu Ini Cukur Rambut Anaknya ala Bapak-bapak agar Tidak Keluyuran Saat Pandemi

Guru kemudian ditegur tetapi diizinkan untuk tetap bekerja di Sekolah Dasar Ganiard di Mount Pleasant.

Jimmy Hoffmeyer mengatakan kepada Associated Press pada April, putrinya yaitu Jurnee suatu hari pulang ke rumah dengan sebagian besar rambut di satu sisi kepalanya dicukur.

Teman sekelas Jurnee menggunakan gunting untuk memotong rambut keriting panjang gadis cilik itu di bus sekolah, kata Hoffmeyer dikutip dari BBC, Jumat (17/9/2021).

Dua hari kemudian, Jurnee pulang lagi dari sekolah dengan rambut di sisi lain kepalanya dicukur.

Padahal, Jurnee sudah dibawa ke penata rambut agar dipotong asimetris untuk menyamarkan perbedaan panjangnya.

Hoffmeyer awalnya mengira anak lain melakukannya, tetapi Jurnee bilang itu perbuatan seorang guru.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, DB, dan Malaria, Bapak Ini Juga Selamat dari Gigitan Kobra

"Guru memotong rambutnya untuk meratakannya," katanya kepada AP.

Gugatan itu diajukan di pengadilan federal Michigan barat terhadap Sekolah Umum Mount Pleasant dan dua staf pengajar, MLive.com melaporkan.

Selain melanggar hak konstitusional anak, gugatan itu juga menuduh diskriminasi rasial, intimidasi etnis, penderitaan emosional yang disengaja, dan pemaksaan.

Distrik "gagal melatih, memantau, mengarahkan, mendisiplinkan, dan mengawasi karyawan mereka dengan benar dan mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa karyawan akan terlibat dalam perilaku yang dikeluhkan karena pelatihan, kebiasaan, prosedur, dan kebijakan yang tidak tepat, serta kurangnya disiplin yang ada untuk karyawan," kata gugatan itu.

Belum ada tanggapan resmi yang diajukan oleh para terdakwa dan belum ada komentar publik dari distrik sekolah saat berita ini diunggah.

Baca juga: [TRIVIA] 10 Tradisi Pernikahan Aneh: Payudara Diludahi Bapak, Pengantin Dilarang ke WC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com