Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa dan Bunuh Bocah 13 Tahun di Austria, Pengungsi Afghanistan Ini Ditangkap di Inggris

Kompas.com - 14/09/2021, 20:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Seorang pengungsi Afghanistan ditangkap di Inggris, setelah dia memerkosa dan membunuh bocah 13 tahun di Austria.

Pelaku yang diidentifikasi bernama Rasuili Zubaidullah masuk ke Inggris dan mengajukan suaka sebagai pengungsi menggunakan nama palsu.

Baca juga: Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar Inggris, Bisa Menghabiskan Hidupnya di Penjara

Dia kemudian menginap di hotel Whitechapel, timur London, selama dua pekan saat polisi Austria memberi tahu otoritas lokal mengenai perbuatan Zubaidullah.

Petugas dari Unit Ekstradisi Nasional menangkapnya pada 29 Juli. Kini, dia terancam diekstradisi dari "Negeri Ratu Elizabeth".

Rasuili Zubaidullah dituduh memerkosa dan membunuh bocah 13 tahun, yang jenazahnya ditemukan di Wina pada 26 Juni.

Korban, yang disebut media setempat dengan nama Leonie, tiba-tiba diseret, diperkosa beramai-ramai, dan dibunuh.

Kepolisian Austria pun memburu sekelompok pengungsi Afghanistan yang diduga terlibat dalam pemerkosaan tersebut, dan sejauh ini menangkap tiga orang.

Saat memasuki Inggris pada 18 Juli, Zubaidullah memberikan identitas palsu kepada petugas perbatasan di Kent.

Setelah ditangkap, dia dihadirkan di hadapan Pengadilan Westminster melalui panggilan video pada 3 September.

Dilansir Sky News, dia dijadwalkan hadir lagi pada 1 Oktober, dengan sidang ekstradisi penuh dihelat di Januari.

Baca juga: Mayat Wanita Swiss Ditemukan Tewas di Thailand, Diduga Diperkosa dan Dibunuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com