Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria dari Negeri Asing "Taured" dan Misteri yang Tak Terpecahkan

Kompas.com - 11/09/2021, 14:10 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com -Juli 1954, muncul seorang pria berpakaian rapi di Bandara Haneda di Tokyo, Jepang.

Sama seperti penumpang lainnya, dia pergi ke bea cukai.

Tetapi apa pun yang terjadi sejak saat itu dan seterusnya, membuat semua orang bingung dan prihatin.

Baca juga: Kisah Misteri, Teka-teki Pembajakan Pesawat DB Cooper dari Surat Petunjuk dan Area Baru

Dilansir News Nation, Saat diinterogasi petugas bea cukai, penumpang misterius itu mengaku berasal dari negera bernama Taured.

Pria misterius itu mengklaim bahwa itu adalah ketiga kalinya dia mengunjungi Jepang dari negaranya.

Tapi, yang mengejutkan petugas, mereka tidak dapat menemukan negara bernama Taured.

Bahasa utama pria itu, yang digambarkan sebagai orang bule yang berjenggot, adalah bahasa Perancis.

Namun, dia konon juga berbicara bahasa Jepang dan banyak bahasa lainnya.

Para petugas bingung karena mereka belum pernah mendengar tentang negara seperti itu.

Paspor pria itu tentu saja dikeluarkan oleh Taured. Paspor tampak asli tetapi tempat itu tidak dikenali.

Baca juga: Misteri Dokumen Rahasia 9/11, Benarkah Arab Saudi Terlibat Serangan?

Pria itu kemudian diberi peta dan diminta untuk menunjukkan negaranya.

Dia segera menunjuk ke daerah yang diduduki oleh Kerajaan Andorra, yang berada di perbatasan Perancis dan Spanyol.

Pria itu mengatakan bahwa negaranya telah ada selama 1000 tahun dan sedikit bingung mengapa negaranya disebut Andorra di peta.

Pria itu berdebat lama dengan petugas bea cukai dan menolak untuk menyerah.

Dia juga membawa mata uang dari berbagai negara, mungkin karena dia telah melakukan beberapa perjalanan bisnis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com