Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara AS ke Afghanistan Diduga Juga Sasar Pekerja Kemanusiaan

Kompas.com - 11/09/2021, 07:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah analisis video memperlihatkan serangan udara AS ke Afghanistan diduga juga menyasar pekerja kemanusiaan.

Sebelumnya, Pentagon mengumumkan mereka menggagalkan rencana serangan dari kelompok ISIS-K pada 29 Agustus, sehari sebelum pasukan AS dipulangkan.

Namn warga Kabul Aimal Ahmadi mengungkapkan, serangan dari drone tempur Reaper ternyata juga membunuh 10 warga sipil.

Baca juga: Tak Ada Tanda-tanda AS Akan Gencarkan Serangan Udara kepada Taliban

Di antaranya adalah putrinya, dua keponakannya, dan saudaranya Ezmarai Ahmadi yang baru saja memarkirkan mobilnya.

New York Times, yang menganalisis rekaman CCTV, melaporkan militer AS diduga sudah melihat Ahmadi sebelum diserang.

Saat kejadian, seorang rekan Ahmadi juga tengah memuat pipa air karena mereka kekurangan pasokan setelah pemerintahan Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Ahmadi merupakan seorang insinyur teknik yang bekerja bagi organisasi kemanusiaan berbasis di California, Nutrition and Education International.

Kerabatnya mengatakan, Ahmadi merupakan satu dari ribuan warga Afghanistan yang mengajukan status suaka ke AS.

Sementara Washington berkilah bahwa setelah serangan, terjadi ledakan besar yang disebabkan mobil tersebut membuat peledak.

Baca juga: Dukung Afghanistan Lawan Taliban, AS Janji Terus Lancarkan Serangan Udara

Tetapi dilansir AFP, The Times tidak melihat adanya ledakan kedua maupun tanda-tandanya seperti dinding yang hancur.

Pentagon bersikukuh bahwa serangan udara yang mereka lakukan memicu ledakan lainnya, dan mengakui tiga warga sipil tewas.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, saat ini mereka terus melanjutkan penyelidikan laporan tersebut.

Kirby menegaskan, tidak ada militer lain di dunia seperti mereka yang bekerja keras untuk menghindari korban sipil.

Baca juga: Di Tengah Penarikan, AS Masih Bantu Afghanistan Lawan Taliban dengan Serangan Udara

Dia mengutip ucapan Chairman Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, bahwa serangan itu didasarkan laporan intelijen yang mumpuni.

"Kami percaya kami sudah mencegah adanya serangan lain yang menyasar putra-putri terbaik kami yang masih bertugas di sana," kata dia.

New York Times mengakui keesokan paginya, muncul roket yang diklaim ISIS-K dari mobil Toyota Corolla yang serupa dipakai Ahmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com